Parmusi Desak Presiden Copot Menteri Agama

822

Jakarta, Muslim Obsession – Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-V mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan evaluasi terhadap berbagai kebijakan yang dianggap mengarah pada pengebiran ruang dakwah Islamiyah Indonesia.

Oleh sebab itu, menjelang 100 hari pemerintahan Jokowi yang jatuh pada 30 Januari 2020 mendatang, Parmusi meminta presiden untuk segera mengganti Menteri Agama Fachrul Razi yang dianggap telah membuat keresahan di tengah-tengah umat Islam karena pernyataan dan kebijakannya yang kontroversial.

Sikap resmi Parmusi tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Parmusi H. Usamah Hisyam dalam konferensi pers penutupan Mukernas Parmusi di Hotel Grandhika Jakarta , yang juga didampingi oleh para ketua wilayah Parmusi dari seluruh Indonesia.

Usamah menjelaskan sejak ditetapkan sebagai Menteri Agama, Fachrul Razi banyak mengeluarkan statmen dan kebijakan yang menimbulkan keresahan umat Islam. Hal itu bahkan bisa menimbulkan kebencian umat Islam terhadap pemerintah.

“Sejak awal dilantik Jenderal Fachrul Razi sering mengeluarkan statmen dan kebijakan yang meresahkan. Misalnya soal larangan celana cingkrang, cadar, penghapusan materi jihad di materi pelajaran sekolah, pendaftaran majelis taklim Kemenag dan sertifikat penceramah dll,” ujar Usamah, Minggu (22/12/2019).

Tidak hanya itu, Kemenag juga telah merilis hasil survei tentang indeks kerukunan umat beragama, di mana propinsi Aceh menjadi daerah yang paling rendah toleransinya dibanding dengan daerah lain. Menurut Usamah, itu terlalu mengada-ngada, dan Parmusi secara resmi juga menolak hasil survei tersebut.

Berbagai pernyataan dan kebijakan itu menurut Usamah, sama saja mengarah pada upaya mengkebiri ruang dakwah Islamiyah seperti halnya terjadi pada Orde Baru. Mantan anggota DPR RI ini khawatir berbagai kebijakan tersebut menjadi bagian dari gerakan Islamophobia secara global. Usamah menilai, masih banyak tokoh atau ulama yang lebih kapabel untuk mengemban tugas sebagai menteri agama.

Menjawab pertanyaan wartawan, bukankah sejak awal memperkenalkan kabinet di tangga Istana, Presiden Jokowi sudah memerintahkan kepada Kemenag agar fokus pada persoalan radikalisme, yang kemudian diteruskan dalam sebuah kebijakan menteri, Usamah memang sangat menyayangkannya.

Ia sendiri sangat menyesalkan sikap Presiden yang meminta deradikalisasi menjadi fokus kerja Kemenag. Menurutnya, persoalan deradikalisasi bukanlah persoalan utama bangsa ini. “Persoalan utama bangsa ini adalah kemiskinan dan kebodohan,” tutupnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here