Parah! Beli Kopi di Starbucks, Wanita Muslim Ini Disebut ISIS

625

Jakarta, Muslim Obsession – Perlakukan rasis kembali terjadi di Amerika Serikat, tepatnya di Minnesota, seorang wanita Muslim disebut sebagai anggota ISIS saat membeli kopi di outlet Starbucks, Minnesota, AS.

Oleh pelayan starbucks, gelas kopi pesanannya ditulis ISIS.Sebutan ISIS mengacu kelompok militan ekstreme yang mengatasnamakan agama Islam di Suriah dan Irak.

Kejadian wanita berhijab dengan nama Aishah ini bermula saat ia mendatangi kedai Starbucks di Minnesota pada 1 Juli 2020. Saat memesan kopi, Aishah belum sempat menyebutkan namanya, namun pegawai Starbucks langsung menuliskan nama pada gelas kopi pesanannya.

“Saya kaget setelah menerima minuman pesanan saya. Saya tidak pernah mengalami hal seperti ini, saya dituduh sebagai ISIS,” kata Aishah seperti dikutip dari CNN, Kamis (9/7/2020).

Wanita itu terkejut melihat nama organisasi teroris itu dituliskan di cangkirnya. Padahal ia sudah menyebut namanya Aishah. Namun pelayan starbucks berdalih tidak mendengar namanya dengan jelas.

Alasan ini dianggap mengada-ada sehingga Aishah memutuskan untuk mengadukan kejadian ini pada sang manager Starbucks. Bukannya mendapat pembelaan dan permintaan maaf, manager gerai kopi ini juga malah menyalahkan Aishah.

“Saya merasa terhina. Saya merasa sangat marah,” kata Aishah.

Council on American-Islamic Relation (CAIR) atau Dewan Hubungan Amerika- Islam menyerukan atas pelecehan yang dilakukan pegawai Starbucks ini. Pihak CAIR mengatakan agar pegawai harus mendapatkan sanksi atau melekukan pelatihan untuk menghargai pelanggannya.

Pihak Starback mengaku ini hanya kesalahpahaman tanpa disengaja. Ia juga sudah meminta maaf melalui lambaga resmi Target. Namun hal itu disangka oleh Aishah.

Aishah mengatakan bahwa pegawai Starbucks itu tidak pernah bertanya bagaimana susunan huruf pada namanya. Dia juga mengatakan lewat konferensi pers Senin pagi bahwa tidak ada seorang pun dari Target yang menghubunginya untuk meminta maaf.

CAIR mengatakan bahwa mereka berencana mengajukan tuntutan diskriminasi kepada Departemen Hak Asasi Manusia Amerika Serikat, dan akan mempertimbangkan untuk melakukan protes.

Soal kasus pegawai Starbucks yang rasis dan bermasalah dengan pelanggan, sebenarnya bukan kali ini saja terjadi. Pada November 2019 pernah ada pegawai Starbucks yang berkelahi dengan pelanggannya karena pelanggan melayangkan protes pada minuman pesanannya.

Dan yang baru saja terjadi di Indonesia, oknum pegawai Starbucks kedapatan mengintip bagian vital seorang wanita yang tak lain adalah pelanggannya. Kasus ini berujung pada pemecatan oknum pegawai yang dianggap tidak sopan. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here