Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-48)

V. Nabi Musa, Harun, Bani Israel Pulang ke Baitul Maqdis.

636
Berfoto di muka sebuah bangunan kubur di gunung Hor yang diyakini sebagai kubur Nabi Harun. (Foto: Koleksi Agus Mualif)

Akibat penolakan suku Edom atas permintaan Bani Israel melewati jalan-jalan di wilayahnya dan kekhawatiran tidak menemukan sumber air yang memadai bagi rombongan Bani Israel dan ternak-ternaknya, membuat mereka menempuh jalur jalan yang semakin menjauh dari wilayah Kana’an.

Setelah beberapa lama berkemah di dekat Ezion Geber, tidak riwayatkan apa yang menjadi sebab Bani Israel kembali berbalik arah ke utara menelusuri jalan semula yang panjang menyisir gurun Zin dan akhirnya berkemah lagi di Kadesh Barnea.

Suatu perjalanan yang tentu menimbulkan penderitaan bagi Bani Israel, menempuh jalur jalan yang berulang dan belum menemukan jalan yang pasti untuk ke Baitul Maqdis. Setelah beberapa lama di Kadesh Barnea, kemudian mereka memutuskan menelusuri padang gurun berbatu yang ganas di batas utara wilayah bangsa Edom menuju ke arah gunung Hor.

Perjalanan ini menunjukkan bahwa Bani Israel sedang dalam kebingungan yang disebabkan oleh hukuman Allah bahwa mereka akan berputar-putar hingga harus menungggu waktu 40 tahun agar bisa memasuki wilayah Baitul Maqdis.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-44)

Di tengah jalan, ketika mendekati gunung Hor, Nabi Musa dan Nabi Harun mendapatkan firman Tuhan, bahwa Nabi Harun segera dikumpulkan dengan leluhurnya. Ketika perjalanan sampai di suatu tempat Nabi Musa mendapat perintah memanggil Nabi Harun dan anaknya yaitu Eleazar, agar mereka dibawa naik ke gunung Hor.

Pakaian (jubah imam) yang di pakai Harun agar di tanggalkan untuk dipakai Eleazar. Dengan pandangan mata seluruh warga Bani Israel, Nabi Musa kemudian membawa Nabi Harun dan Eleazar naik gunung, dan ketika hampir di puncak gunung Hor mereka berhenti. Kemudian Nabi Musa menanggalkan pakaian Nabi Harun dan mengenakannya pada Eleazar. Dengan demikian jabatan pemimpin imam telah beralih kepada Eleazar.

Sejenak kemudian Nabi Harun meninggal dan dikubur di tempat itu, dipuncak gunung Hor. Nabi Harun meninggal pada usia seratus dua puluh tiga (123) tahun dan Bani Israel berkabung menangisi kematian Nabi Harun selama tiga puluh hari. Dengan meninggalnya Nabi Harun, Bani Israel kemudian berhenti sejenak untuk berkemah di dekat gunung Hor.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-43)

Nabi Harun meninggal tepat setelah empat puluh tahun Bani Israel meninggalkan Mesir. Orang-orang yang pertama kali keluar dari Mesir telah hampir semuanya meninggal dan rombongan Bani Israel saat itu adalah generasi anak dan cucu dari Bani Israel yang menyeberangi laut Teberau.

Generasi Nabi Harun dan Nabi Musa juga tinggal sedikit, sebagian besar sudah meinggal selama di perjalanan. Kawasan gurun Sinai, Paran, Zin menjadi kawasan tempat kubur Bani Israel. Pada saat itu, Bani Israel telah berganti generasi. Sedang Bani Israel belum menemukan jalan yang pasti untuk menuju Baitul Maqdis. Namun sudah dekat waktunya Bani Israel untuk masuk ke Baitul Maqdis.

Perjalanan Bani Israel ketika sampai ke Ezion Geber lalu kembali ke utara menyisir kembali ke perbatasan gurun Zin menuju Kadesh barnea baru ke timur sambil menyusuri batas wilayah utara bangsa Edom, menunjukkan bahwa Bani Israel menghindari perselisihan dengan bangsa Madyan dan bangsa Edom. Bangsa Madyan adalah saudara jauhnya dari keturunan Nabi Ibrahim dengan istrinya yang bernama Ketura, sedang bangsa Edom adalah saudara jauhnya dari keturunan Esau saudara kembar Nabi Ya’qub.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here