Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-36)

V. Nabi Musa dan Harun, Bani Israel Pulang ke Baitul Maqdis.

581
Lukisan Nabi Harun menggoreskan tongkat pada tanah, debu yang berterbangan berubah menjadi nyamuk.

Mereka bahkan harus merasakan minum air yang berwarna merah dan berbau anyir. Daging pun jika dicuci menjadi berbau anyir. Semua masakan juga berubah berwarna merah dan terasa anyir. Mereka terpaksa membuat masakan dengan membakar langsung dan tidak tercampur dengan air yang berwarna merah. Banyak yang terpaksa tidak mandi karena badan terasa berbau anyir. Pendek kata masyarakat Mesir merasakan kesulitan hidup yang datang secara mendadak. Mereka mulai sadar atas kesalahannya terhadap Bani Israel karena membunuh banyak bayi laki-laki Israel dan tuhan Bani Israel kemudian menghukum mereka.

Namun Fir’aun tidak mengindahkan kejadian itu dan tetap menganggapnya hanya sihir semata. Ketika air sudah normal kembali, tidak lama kemudian datang musim hujan yang bila terjadi hujan tidak berhenti henti. Volume air menjadi meningkat sehingga memenuhi sampai ke selokan permuikan, istana dan kuil-kuil pemujaan.

Lalu datang wabah katak yang jumlahnya meningkat pesat dengan cepat dan tidak terkendali sehingga jumlahnya berjuta juta. Katak tersebut kemudian menyerbu dan memasuki semua sudut dan ruang di luar dan di dalam rumah maupun istana merusak makanan di rumah sehingga tidak bisa dimakan, mengganggu orang yang sedang tidur, rumah dan istana menjadi tempat yang menjijikkan bahkan katak-katak tersebut melompat dan menempel ke badan semua orang Mesir.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-32)

Merenptah kemudian mendatangi Nabi Musa dan Harun agar berdoa kepada tuhannya untuk menghilangkan wabah katak tersebut dan sebagai kompensasinya adalah mengizinkan Nabi Musa mengumpulkan dan membawa Bani Israel ke padang gurun untuk menyelenggarakan ibadah kurban. Nabi Musa kemudian berdoa kepada Allah memohon agar wabah katak dilenyapkan. Doa Nabi Musa seketika dikabulkan, katak-katak yang di daratan tiba-tiba mati, kemudian dibuang olah masyarakat Mesir. Tapi karena jumlahnya luar biasa besarnya membuat bau busuk menyengat menebar di wilayah Mesir.

Tetapi setelah wabah katak berlalu, Meremptah mengingkari janjinya. Karena ingkar janjinya Fir’aun lalu Allah mendatangkan wabah nyamuk yang menyerang semua orang Mesir. Melalui tongkat Nabi Harun ketika di geserkan pada tanah, debu yang berterbangan kemudian berubah menjadi nyamuk. Di manapun Nabi Harun melakukan hal itu, maka berjuta nyamuk langsung menyerang penduduk Mesir.

Namun Fir’aun juga tetap tidak mengubah pendiriannya. Lalu Allah mendatangkan wabah berjuta lalat yang merubung semua hal dan hinggap disemua bangunan bahkan tanah Mesir. Kembali Meremptah minta kepada Musa agar berdoa untuk menghilangkan lalat tersebut dengan janji serupa. Namun setelah wabah lalat lenyap, Fir’aun kembali ingkar janji. Kemudian Allah menjatuhkan wabah sampar untuk ternak bangsa Mesir hingga mati, tetapi ternak Bani Israel di Goshen tidak diserang.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-31)

Namun Fir’aun tetap tidak memperhatikan wabah tersebut. Lalu Nabi Musa dan Harun mendatangi Meremptah mengatakan bahwa Allah akan menurunkan hujan es, siapa saja yang beriman kepadanya dipersilakan di rumah saja dan yang menggembalakan ternaknya agar segera pulang. Maka Bani Israel kemudian mematuhi peringatan Nabi Musa dan Harun, sedang bangsa Mesir sikapnya terbelah.

Sejak wabah lalat, Goshen menjadi wilayah yang terbebas dari bencana dan wabah. Bani Israel yang berada di kota-kota Mesir melihat kenyataan tersebut kemudian secara berangsur-angsur pindah ke wilayah Goshen dengan membawa harta dan ternaknya.

Didahului dengan topan yang kuat kemudian berhari-hari terjadi hujan es yang mematikan banyak sekali pepohonan di Mesir, sedang wilayah Goshen juga terhindar dari hujan Es. Setelah hujan es dihentikan, Fir’aun juga tetap bersikukuh pada pendiriannya. Akibat wilayah Goshen tidak diserang bencana dan wabah, membuat wilayah tersebut semakin dipenuhi oleh penduduk Bani Israel.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here