Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-23)

III. Nabi Ya’qub dan Nabi Yusuf.

466
Ilustrasi: Nabi Yusuf menggerakkan masyarakat Mesir untuk mengisi lumbung gandum.

7. Cinta Zulaikha.

Zulaikha yang merasa menyesal dan berdosa, setiap hari pekerjaannya hanya menangis. Namun kecintaannya terhadap Yusuf tidak berkurang. Penyesalan yang besar serta setiap hari menangis membuat dirinya dengan cepat menjadi semakin tua. Nafsunya terhadap Nabi Yusuf telah berubah menjadi suatu kecintaan yang tulus. Semua kekayaannya juga telah habis karena dijual untuk membeli gandum maupun bahan makanan lainnya.

Kesulitan keuangan membuat para budaknya dibebaskan semuanya karena sudah tidak mampu lagi membiayai hidupnya. Zulaikha tinggal hidup sendirian ditemani seorang budak perempuan yang setia. Karena menangis terus mengakibatkan matanya menjadi buta, namun setiap saat dengan bersemangat berdoa kepada tuhan yang tidak dikenalnya selain dengan sebutan tuhannya Yusuf, dengan harapan agar dapat dipertemukan dengan Nabi Yusuf untuk terakhir kali sebelum dirinya mati.

Patung patung Dewa Amun telah dibuang semua dari ruang pemujaan di rumahnya karena terbukti tidak mampu menolongnya. Bahkan sambil berjalan dengan menggunakan tongkatnya sering berjalan keluar rumah mencari Yusuf ditemani budak perempuan setianya. Zulaikha selalu menggumamkan nama Nabi Yusuf dan memanggil-manggil Nabi Yusuf meminta tolong, sehingga orang-orang yang melihat dan mendengarnya menganggap Zulaikha telah menjadi wanita gila.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-18)

Suatu saat, Nabi Yusuf dalam tidurnya sering mendengar suara tangisan sedih seorang wanita tua yang tidak terlihat wajahnya yang selalu memanggil-manggil namanya meminta pertolongannya. Nabi Yusuf mencoba mencari siapa wanita tua itu. Dalam suatu proses yang unik, Zulaikha dapat menemui Nabi Yusuf di istana yang saat itu sedang ada pengadilan untuk para imam Dewa Amun.

Nabi Yusuf menjadi terhenyak ketika melihat Zulaikha yang sudah kelihatan sangat tua dan buta selalu memanggil namanya, dan dari kejauhan berjalan ke arahnya. Nabi Yusuf baru menyadari jika wanita tua yang wajahnya selalu tertutupi dan memanggil-manggil dalam mimpinya itu adalah Zulaikha. Di hadapan persidangan Dewa amun, kemudian Nabi Yusuf berdoa agar Zulaikha diberikan kesembuhan dari kebutaanya, dan doa Nabi Yusuf dikabulkan seketika itu juga.

Zulaikha yang dapat melihat kembali berteriak kaget dan lebih kaget lagi ketika menyadari dirinya sedang di istana raja. Namun, Zulaikha menjadi bingung karena tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Peristiwa itu digunakan oleh para imam Dewa Amun untuk memojokkan Nabi Yusuf, dengan menganggapnya sebagai sandiwara antara Nabi Yusuf dengan Zulaikha.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-17)

Para imam Dewa Amun mengungkit kehidupan Nabi Yusuf ketika masih di istananya Putifar dan mulai melancarkan fitnah kepada Nabi Yusuf sekaligus mencoba mengangkat kembali pengaruhnya sebagai imam Dewa Amun dan kebenaran keimanan terhadap Dewa Amun.

Atas serangan para imam Dewa Amun, kemudian Nabi Yusuf menantang para imam itu untuk membuat Zulaikha agar menjadi muda kembali. Tentu para imam Amun tidak bisa melayani tantangan tersebut. Nabi Yusuf kemudian menutupi badan Zulaikha dengan jubahnya, kemudian berdoa kepada Allah agar menolong Zulaikha sekaligus untuk mematahkan fitnah para imam Dewa Amun. Doa Nabi Yusuf langsung dikabulkan dan berubah menjadi mukjizat Nabi Yusuf dari Allah. Zulaikha tiba tiba kembali menjadi muda.

Zulaikha ketika sadar bahwa dirinya kembali menjadi muda, menjadi sangat kaget dan malu kemudian pingsan di tengah-tengah persidangan di istana raja. Suatu pameran mukjizat yang tidak mungkin diperbuat oleh siapapun sekaligus menumbangkan kepalsuan ajaran Dewa Amun dan menghancurkannya secara berkeping-keping, hancur secara tuntas, dan penjara untuk para imam Dewa Amun menjadi semakin lama.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-16)

Kemudian oleh Raja, agama Dewa Amun dinyatakan sebagai agama sesat dan rakyat Mesir diminta beralih menjadi pengikut agama tauhid Nabi Yusuf, memeluk agama Ibrahim. Ajaran tauhid Nabi Yusuf semakin kokoh di negeri Mesir. Zulaikha sendiri untuk beberapa saat justru menyendiri, karena merasa telah bertemu dengan Yang Maha Indah, jauh lebih indah dari Nabi Yusuf.

Setelah beberapa lama, malaikat meminta agar Nabi Yusuf menggembirakan Zulaikha. Nabi Yusuf diminta menikahi Zulaikha (kisah Zulaikha diambil dari tafsir Imam Al-Thabari dan Imam Al-Suyuti serta Ibnu Khatsir dan Imam Al-Qurthubi, dll).

Al-Quran tidak menjelaskan tentang bagaimana NabiYusuf membangun pertanian gandum di Mesir. Setelah Nabi Yusuf diangkat menjadi petinggi kerajaan, ayat selanjutnya langsung melompat masuk ke kisah pertemuan Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya yang itu pasti terjadi pada musim kemarau panjang.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-15)

Sedang Kitab Kejadian mengisahkan ketika pada musim subur Nabi Yusuf berkeliling ke seluruh negeri Mesir untuk membangun pertanian gandum dan membangun lumbung negara untuk menyimpan berbagai bahan makanan, bukan hanya gandum untuk mengantisipasi musim kering tujuh tahun. Juga menuliskan bahwa kekeringan bukan hanya melanda wilayah Mesir, namun juga banyak negeri lain yang mengalami kekeringan termasuk melanda negeri Kana’an.

Al-Quran juga tidak menginformasikan tentang perjumpaan kembali Nabi Yusuf dengan Zulaikha dan menikahinya. Kitab Kejadian mengisahkan tentang perkawinan Nabi Yusuf dengan Asnat binti Potifera pada saat musim suburdan Asnat sebagai satu-satunya istri Nabi Yusuf.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-14)

Dari istrinya tersebut kemudian lahir dua anak laki-laki anak Nabi Yusuf yang bernama Efraim dan Manasye yang lahir sebelum memasuki musim kemarau. Sedang yang dikisahkan para ahli tafsir menyebutkan Zulaikha menikah dengan Nabi Yusuf pada musim kemarau setelah Zulaikha mengalami penderitaan yang mengakibatkan dirinya kelihatan menjadi wanita tua dan matanya buta.

Dengan demkian penderitaan Zulaikha jika dihitung waktunya paling lama adalah delapan tahun, namun mengakibatkan menjadi tua dan matanya buta karena seringnya menangis. Zulaikha adalah satu-satunya istri Nabi Yusuf dan dari Zulaikha ini Nabi Yusuf memperoleh dua anak lelaki yang bernama sama dengan yang disebutkan dalam Kitab Kejadian, yaitu Afra’im (Efraim) dan Misya (Manasye).

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Zulaikha adalah sosok yang sama dengan Asnat. Hanya ada perbedaan dalam kronologi waktu pernikahan Nabi Yusuf, antara yang tertulis pada Kitab Kejadian dengan para ahli tafsir.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here