Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-21)

III. Nabi Ya’qub dan Esau.

561
Ilustrasi: Yusuf menakwail mimpi dua temannya di penjara. (Foto: believetrust)

4. Yusuf di Penjara.

Doa Yusuf dikabulkan Allah, dan akhirnya Zulaikha dapat memenjarakan Yusuf (QS. Yusuf: 35). Zulaikha berharap Yusuf merasa tersiksa dipenjara sehingga dapat ditaklukkannya. Tidak lama setelah Yusuf masuk penjara, terdapat dua orang kepala pelayan istana yang masuk penjara, yang satu kepala pelayan minuman dan lainnya kepala pelayan makanan.

Selama dipenjara, Yusuf dengan cepat memperoleh perhatian dari penghuni penjara. Perilakunya, kecakapan dan kebijakannya dapat menundukkan orang-orang di dalam penjara, sehingga kepala penjara banyak memberikan kepercayaan kepada Nabi Yusuf untuk mengurus penjara dan orang-orang yang sedang menjalani hukuman.

Allah memberikannya ilmu dan kebijakan serta ilmu khusus, yaitu mentakwil mimpi. Seringkali yang disampaikannya kepada orang-orang yang dipenjara menjadi kenyataan, sehingga di penjara Nabi Yusuf dapat membawa banyak orang untuk mengikuti ajaran tauhid dan menyembah Allah.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-17)

Suatu saat dua kepala pelayan istana yang dipenjara mendatanginya dan menceritakan mimpinya untuk ditakwil. Nabi Yusuf bersedia mentakwilnya dengan syarat keduanya mau mengubah keimanannya (QS. Yusuf: 36-40). Setelah keduanya mengubah keimanannya, kemudian mimpi ditakwilnya, bahwa keduanya akan segera keluar dari penjara.

Kepala pelayanan minuman akan kembali menjadi pelayan istana, sedang pelayanan makanan akan dihukum mati di tiang salib dengan kepala dipatuk patuk burung. Kepada yang akan dihukum mati, Nabi Yusuf mengatakan agar tidak bersedih hati, karena akan mati dalam keadaan beriman sehingga nantinya masuk surga. Sedang kepada yang jadi pelayan lagi, Nabi Yusuf berpesan agar menceritakan tentang dirinya kepada raja (QS. Yusuf: 41-42).

Takwil mimpi itu segera menjadi kenyataan. Namun Nabi Yusuf berbuat kesalahan karena menggantungkan harapan hidupnya kepada orang lain agar dirinya dikeluarkan dari penjara. Yang kembali menjadi pelayan istana telah dilupakan oleh setan tentang pesan Nabi Yusuf sehingga tidak mencerikan ihwal Nabi Yusuf, dan akibatnya Nabi Yusuf harus berada di dalam penjara lebih lama lagi (QS. Yusuf: 42).

Peristiwa yang dialami Nabi Yusuf di Mesir hingga masa di penjara sangat mungkin terjadi pada periode dua raja Mesir yang berbeda, yaitu pada masa akhir raja Amenemhet II (1926 SM-1895 SM) dan masa awal raja Senusret II (1895 SM-1878 SM) dimana Nabi Yusuf sudah berumur sekitar 35 tahun.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-16)

5. Nabi Yusuf keluar dari penjara dan membersihkan namanya.

Pada suatu suatu malam, Raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina kurus serta melihat tujuh tangkai gandum yang hijau subur dimakan tujuh tangkai gandum yang kering (QS. Yusuf: 43).

Raja Mesir yang bermimpi sangat mungkin adalah Senusret II (1895 SM-1878 SM), yang baru mengawali masa pemerintahannya. Raja Mesir setelah bermimpi aneh tersebut kemudian mengumpulkan semua imam kuil Amun untuk diminta menjelaskan makna mimpinya. Namun tidak ada yang sanggup menjelaskan makna mimpi tersebut.

Raja dan rakyat Mesir saat itu menyembah dewa-dewa Amun dengan dewa tertingginya adalah Amun Ra. Raja lalu membuat sayembara berhadiah besar bagi siapa saja yang dapat menjelaskan mimpinya yang menggelisahkan tersebut. Namun tidak ada seorangpun yang datang untuk mencoba.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-15)

Bahkan para imam kuil Amun, ketika diundang raja, tidak ada yang sanggup mentakwil mimpi raja (QS. Yusuf: 44). Ketika tidak ada seorangpun yang mampu mentakwil mimpi raja, kepala pelayan minuman istana yang pernah ditakwil mimpinya oleh Nabi Yusuf baru teringat tentang Nabi Yusuf.

Ia kemudian memberanikan diri menghadap rajanya dan mencoba menjelaskan pengalamannya dan temannya yang mimpinya ditakwil secara tepat oleh Nabi Yusuf di penjara.

Pelayan tersebut juga meminta pada raja agar dirinya diutus untuk menemui Yusuf (QS. Yusuf: 45). Raja mengizinkan kepala pelayan minumannya bertemu Yusuf untuk menceritakan mimpi raja.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-14)

Kemudian pelayan tersebut pergi ke penjara dan menceritakan mimpi rajanya yang kemudian di takwil oleh Nabi Yusuf, bahwa Mesir akan mengalami masa sangat subur selama 7 tahun, namun 7 tahun berikutnya akan mengalami kekeringan.

Pada musim kekeringan itu akan menghabiskan semua yang telah diperoleh selama musin subur (QS. Yusuf: 46-48). Setelah musim kering habis, akan diberi hujan dengan cukup, sehingga pada masa itu kembali subur, dapat memanen dan memeras anggur (QS. Yusuf: 49). Pelayan tersebut bergegas kembali ke istana dan menyampaikan takwil mimpi dari Nabi Yusuf.

Raja sangat terkesan pada takwil tersebut dan kemudian memerintahkan pelayannya untuk menemui Nabi Yusuf di penjara kembali untuk dibawa menghadap dirinya. Namun Nabi Yusuf justru menyampaikan pesan kepada raja melalui pelayannya tersebut agar memanggil para perempuan kota yang terluka jari tangannya karena melihat dirinya (QS. Yusuf: 50).

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here