Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-162)

IX. Nabi Muhammad ﷺ.

457
Lukisan Raja Yustinianus yang didukung pemimpin Katolik. (Sumber: about.history)

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

Yustinianus kemudian mengirimkan armada perang lautnya ke negeri Axum untuk membantu pasukan Axum menyerang negeri Himyar.

Pasukan gabungan Axum dan Bizantium yang dipimpin oleh panglima militer Axum, yaitu Abrahah, menyeberangi Laut Merah dan kemudian menyerang Himyar.

Pasukan Himyar dapat dikalahkan dan Dzu Nuwas bunuh diri bersama kudanya dengan cara menyebur ke Laut Merah. Himyar kemudian menjadi provinsi Axum dan Abrahah menjadi gubernur berkedudukan di Najran. Penduduk Himyar yang beragama Kristen kemudian kembali berdatangan ke negerinya.

Pada tahun 527 Yustinianus meninggal dalam usia tua, dan sebelum meninggal sempat menjadikan keponakannya menggantikan dia menjadi kaisar dengan menggunakan gelar Yustinianus pula.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-161)

Yustinianus muda yang sebelumnya membuat kitab hukum berdasar hukum-hukum Romawi kemudian melanjutkan proyek pembuatan kitab hukum yang tidak mudah.

Karena kebijakan pajaknya, sempat memunculkan huru-hara besar yang membuat kota Konstantinopel terbakar sehingga hampir saja merobohkan kekuasaannya. Huru-hara dapat ditumpas oleh jendralnya. Setelah itu Konstantinopel dibangun lebih indah. Gereja Kebijaksanaan Suci, Hagia Sophia dibangun menjadi bangunan ikonik yang indah.

Selesai dengan Konstantinopel, Yustinianus mengirim pasukan ke Afrika Utara untuk mengambil kembali wilayah tersebut. Pasukannya dapat dengan mudah merebut wilayah tersebut dari bangsa Vandal pada tahun 533.

Pada tahun 535 itu pula, terjadi letusan dahsyat gunung Krakatau yang dampaknya hingga ke China dan Eropa. Letusan yang membuat awan abu dan pasir setinggi puluhan kilometer membuat terhalangnya sinar matahari menyinari bumi dalam waktu beberapa bulan dan membuat terpisahnya pulau Jawa dengan Sumatra.

Penduduk hampir semuanya mati, peradaban di pulau Jawa dan Sumatra lenyap. Banyak negara pertaniannya gagal panen membuat bencana kelaparan melanda seluruh dunia dan menghentikan aktifitas agresif penduduk seluruh bumi.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-160)

Pada akhir tahun 535 Yustinianus mengirim pasukannya ke Italia. Namun tidak mudah mengalahkan Ostrogoth. Sedikit demi sedikit pasukan yang dipimpin Bellisarius menaklukkan daratan Italia.

Setelah Roma dapat direbutnya kemudian mulai menuju pusat kerajaan Ostrogoth di Ravenna. Baru tahun 540 pasukan Bizantium bisa menaklukkan Ostrogoth dan Bellisarius mengumumkan dirinya adalah penguasa di Italia.

Sebelum Bellisarius melangkah lebih jauh, Yustinianus telah memanggilnya pulang ke Konstantinopel dengan membawa raja Ostrogoth sebagai tawanan, yang kemudian meninggal dalam perjalanan.

Yustinianus menyisakan tentara Bizantium untuk mengendalikan Italia. Namun sisa sisa Ostrogoth bangkit kembali dan memerangi tentara Bizantium.

Menang-kalah silih berganti dalam waktu yang panjang. Di Afrika Utara kaum Vandal juga bangkit lagi dan terjadi perang dengan tentara Bizantium dalam waktu yang panjang pula.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-159)

Pasukan Bizantium belum sampai ke Konstantiople ketika Raja Persia, Kisra atau Khosru mengirim pasukan untuk merampok Antiokia yang berdekatan dengan perbatasan Persia. Yustinianus harus membayar upeti ke Persia untuk menghentikan penjarahan terus menerus oleh Persia.

Upeti tersebut digunakan Kisra untuk membangun kota Al-Madain atau Ctesipon dan membangun kota di tepi Laut Kaspia, kota Pintu Gerbang laut Kaspia, menjadi kota bernuansa Yunani yang mirip dengan Antiokia.

Konflik Persia-Bizantium berhenti sejenak ketika Konstantinopel dilanda wabah pes bubon yang merenggut nyawa ratusan ribu orang. Kuburan di kota-kota bahkan di gali lagi untuk digunakan mengubur mayat lagi.

Wabah tersebut pada akhirnya juga menjalar ke Ctesipon Persia. Pada akhirnya wabah tersebut juga menjalar ke hampir seluruh daratan Eropa.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-158)

Ketika baru saja wabah berlalu Kisra kembali menyerang kota Edessa, namun tidak berhasil menaklukkan kota tersebut dan berakhir dengan kesepakatan tidak saling menyerang selama lima tahun.

Pada tahun 551 Yustinianus kembali memberikan perhatian pada Itali. Bizantium dapat menyewa pasukan bayaran yang lumayan besar jumlahnya hingga mencapai jumlah 30.000 orang dari suku Lombard pecahan bangsa Skandinavia yang sedang mencari wilayah pemukiman baru untuk sukunya.

Suku Lombard dijanjikan untuk mendapatkan wilayah Panonia yang letaknya agak jauh di timur laut Ravenna. Bizantium juga menyewa pasukan bayaran dari suku-suku lain yang jumlahnya jauh lebih kecil.

Pasukan Bizantium dan pasukan bayarannya pada akhirnya bisa mengakhiri kekuasaan bangsa Ostrogoth yang telah berjalan cukup lama di Italia.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-157)

Yustinianus kembali dapat merebut wilayah inti imperium Roma. Setelah itu Yustinianus mengarahkan pasukannya ke wilayah Hispania yang dikuasai bangsa Visigoth. Pada tahun 554 Bizantium dapat menghancurkan kekuasan bangsa Visigoth dan kemudian menjadikan wilayah Hispania sebagai propinsi Bizantium yang berpusat di kota pelabuhan Cartagena.

Yustinianus meninggal tahun 565 pada usia cukup tua, namun karena tidak mempunyai anak, kedudukan raja jatuh ke tangan keponakannya yang juga bernama Yustinianus. Pada tahun yang sama, sahabat dan panglima perangnya yang terkenal cakap yaitu Belisarius juga meninggal.

Meninggalnya dua orang penting ini membuat wilayah sekitar Bizantium bergolak lagi. Tahun 569, Italia akhirnya jatuh ke tangan bangsa Lombard, menyisakan pesisir bagian selatan yang membentang dari Ravena sampai ke Roma yang tetap menjadi bagian kekusaan Bizantium.

Bangsa Visigoth dapat kembali menguasai wilayah Hispania. Imperium Roma berakhir dan tinggal wilayah Bizantium yang mempunyai DNA bangsa Rum yang selalu dalam kondisi perang dengan bangsa Persia.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here