Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-148)

VIII. Nabi Zakariya, Yahya, ‘Iysaa, Kehancuran Haekal Sulaiman (Masjidil Aqsha) yang Kedua dan Kemunculan Nashara, Kristen dan Katolik.

407
Lukisan Paulus dalam keadaan tangan dirantai dibawa ke Roma dengan naik kapal. (Sumber: alkitab.sabda.org)

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

Pada suatu malam, Paulus kemudian dibawa ke Kaisarea, diserahkan pada tentara yang bertanggung jawab di wilayah Kaisarea. Pejabat agama, Imam besar Yahudi yaitu Inanias dengan pejabat penuntut yaitu Tertulus dari Yerusalem kemudian datang ke Kaisarea. Dalam dakwaannya, Tertulus menyebut bahwa Paulus adalah tokoh dari sekte Nasrani (orang orang Nashara).

Tidak diketahui asal-usulnya, mengapa dalam Kisah Para Rasul 24:5, dituliskan bahwa Tertulus menyebut Paulus adalah orang dari sekte Nasrani padahal pada ayat ayat sebelumnya di Kitab Para Rasul tidak ada sebutan bahwa Para Rasul Yesus termasuk Paulus adalah orang dari sekte Nasrani. Sedang dalam Kisah Para Rasul pasal 24:14 Paulus menanggapi bahwa sebutan sekte Nasrani untuk para pengikutnya adalah sebutan yang bukan berasal dari dirinya.

Maka dengan sebutan itu, Kitab Para Rasul menyatakan bahwa Bani Israel menyebut para Imam Sekte Yesus termasuk Paulus adalah orang orang dari sekte Nasrani, yaitu sekte agama Yahudi yang mengakui Yesus sebagai Nabi, bukan sebagai Tuhan atau Anak Tuhan.

Sedang dari tanggapan Paulus yang mengatakan bahwa sebutan itu dari Tertulus menunjukkan bahwa Bani Israel saat itu menyebut pengikut Yesus sebagai sekte Yesus atau Nasrani merupakan salah satu sekte agama Yahudi, dan Paulus menganggap itu bukan pengikutnya yang disebut kaum Kristen.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-147)

Dalam Al-Quran banyak ayat yang menyebut Yahudi dan Nashara dalam satu paket sebutan untuk menunjukkan suatu komunitas yang berbeda dalam agama Yahudi namun mempunyai kesamaan yaitu menyembah Allah dan mengakui Taurat dan kitab nabi-nabi lainnya.

Sedang perbedaannya adalah agama Yahudi tidak mengakui ‘Iysaa sebagai rasul mereka yang dengan demikian tidak mengakui injil ‘Iysaa, sedang Nashara menjadikan ‘Iysaa sebagai rasul dan menggunakan injil ‘Iysaa yang ditulis oleh para Hawariyyun sebagai kitab sucinya dan menjalankan ibadah sesuai Taurat Nabi Musa. Perbedaan Yahudi dengan Nashara hanya pada pengakuan terhadap ‘Iysaa sebagai rasul.

Sedang Al-Quran tidak menyebut Kristen secara spesifik dalam sebutan sebuah komunitas agama, karena Kristen digolongkan sebagai komunitas dengan sebutan sebagaimana pada Qs Al-Maidah 72-73, yang komunitasnya tidak dibentuk oleh para Hawariyyun, namun dibentuk oleh salah satu Imam Nashara yaitu Paulus yang berbeda aqidah dengan imam Nashara dari Hawariyyun.

Komunitas Nashara Awal kebanyakan dari kaum Yahudi atau orang orang yang di Yahudikan. Pengertian di Yahudikan adalah orang orang diluar Bani Israel yang diwajibkan menjalani ritual untuk menjadi pemeluk agama Yahudi antara lain sunat dan makan makanan halal dan tidak makan makanan yang diharamkan Taurat, serta beribadah sesuai tuntunan Taurat.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-146)

Sedang Komunitas Kristen pada awalnya berasal dari kaum Nasara, namun pada akhirnya komunitas baru ini berpisah dengan komunitas Nasara karena perbedaan aqidah. Komunitas Kristen kebanyakan berasal dari kaum gentile yaitu bangsa non Israel dan Israel diaspora yang tidak mau diYahudikan.

Tidak ada kelanjutan dalam dakwaan Tertulus karena Feliks penguasa kota Kaisarea menghentikan dakwaan terhadap Paulus namun tetap memenjarakan Paulus. Pemenjaraan itu terus berlangsung hingga akhirnya Feliks digantikan oleh Perkius Festus sebagai penguasa Kaisarea. Ketika Perkius ke Yerusalem, kemudian mengajak para pejabat agama Yahudi untuk mengajukan tuntutannya terhadap Paulus.

Dalam pengadilan tersebut, Paulus menolak segala tuduhan para pejabat agama dan memohon naik banding kepada Kaisar. Ketika raja Agripa datang mengunjungi Perkius Festus, oleh Festus kemudian Paulus dihadapkan pada Agripa untuk mengajukan Pembelaan dirinya.

Di hadapan raja Agripa II dan Festus, Paulus mengajukan argumentasinya tentang keyakinannya yang ditentang oleh Yahudi, bahkan Paulus juga mencoba mempengaruhi Agripa agar percaya pada keyakinannya tentang Yesus. Kitab Kisah Para Rasul 26:28 menyebutkan perkataan raja Agripa II yaitu: “Hampir hampir saja kau yakinkan aku menjadi orang Kristen”.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-145)

Dari perkataan Agripa II dapat ditafsirkan bahwa Agripa II telah mengetahui bahwa telah muncul kaum yang menjadi pengikut Paulus yang disebut kaum Kristen. Dengan demikian, Agripa II menyebut Paulus adalah pendiri Kristen.

Agripa II juga menyatakan pada Festus bahwa Paulus sebenarnya dapat dibebaskan jika ia tidak naik banding kepada Kaisar. Akhrinya, Paulus dibawa ke Roma. Suatu perjalan jauh yang membuat Paulus tidak pernah balik lagi ke Yerusalem.

Dengan kepergian Paulus ke Roma, yang itu terjadi pada sekitar tahun 60 an, maka sekte Nashara Awal tetap dapat diterima sebagai salah satu sekte agama Yahudi, namun disisi lain di banyak wilayah Bani Israel bahkan diluar dari wilayah Bani Israel, baik di Mesir, Asia, Makedonia hingga Yunani para pengikut Paulus tetap menjalankan keyakinan Kristen nya. Telah muncul di wilayah itu agama baru yaitu agama Kristen.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-144)

24. Hukuman Allah yang Kedua bagi Bani Israel.

Dikisahkan dalam Injil Barnabas 202-203, suatu hari di Haekal Sulaiman, sambil menangis keras Yesus berkata:

“Ooo Yerusalem, Ooo Israil, aku menangis atasmu, karena kamu tidak tahu hukuman Allahmu. Aku rela mengumpulkan kamu untuk mencintai Allah Pencipta kamu, bagaikan seekor induk ayam mengumpulkan anak anaknya di bawah sayap sayapnya, namun kamu tidak mau”.

Allah berfirman kepadamu: “Yaa kota keras hati dan murtad pikiran. Aku telah mengutus kepadamu hamba-Ku dengan tujuan agar dia dapat mengubah hatimu lalu kamu bertobat. Namun kamu ya kota kekacauan, telah melupakan semua yang telah Aku lakukan terhadap Mesir dan Fir’aun karena kasih sayang kepadamu.

Banyak di antara kamu berulang kali menangis sehingga hamba-Ku berkenan menyembuhkan tubuh kalian yang penyakitan. Namun kalian berusaha membunuh hamba-Ku, padahal dia berusaha untuk menyembuhkan ruh kalian dari dosa. Akankah kalian tidak aku hukum? Lalu akan hidup kekal dan kesombongan kalian membebaskan kalian dari tangan-Ku? Pasti tidak.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-143)

Karena Aku akan mendatangkan panglima panglima beserta angkatan perang melawan kalian, mereka akan mengepung kalian dengan kekuatan dan dengan cara itu Aku akan
memberikan kalian kepada tangan tangan mereka, sehingga kesombonganmu akan jatuh kebawah ke dalam neraka.

Aku tak akan memaafkan orang orang tua dan para janda, Aku tak akan memaafkan anak anak, Aku akan membuat kalian semua mengalami kelemahan dan cemoohan. Sedang rumah ibadah itu (Haekal Sulaiman), Aku menutupnya dengan ampunan, Aku akan menjadikan binasa bersama kota itu.

Akhirnya kalian akan dijadikan dongeng dengan ejekan dan dijadikan peribahasa (buruk) bagi bangsa bangsa. Demikianlah kemurkaan-Ku melekat kepadamu dan perasaan marah-Ku tiada akan luntur memudar”.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here