Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-146)

VIII. Nabi Zakariya, Yahya, ‘Iysaa, Kehancuran Haekal Sulaiman (Masjidil Aqsha) yang Kedua dan Kemunculan Nashara, Kristen dan Katolik.

351
Lukisan berdasar Kitab para rasul 13:14-39, di hadapan Bani Israel dan orang-orang yang takut pada Allah, Paulus memberikan khutbah tentang Yesus Anak Allah. (Sumber: alkitab.sabda.org)

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

Dari kutbah Paulus ketika di Psidia ini, maka sejak itu Paulus telah menegaskan pilihan aqidahnya yang berbeda dengan aqidah Nashara awal. Paulus telah menegaskan Yesus telah diperanakkan oleh Allah, sedang aqidah Nasahara awal menempatkan Yesus sebagai Rasul Allah, yang keyakinan aqidahnya itu diajarkan pada jemaat Nashara Awal.

Tidak disebutkan bagaimana reaksi Barnabas atas khutbah Paulus tersebut. Mungkin karena Barnabas sedang tidak bersama Paulus, dan sedang berada di tempat lain sehinggga tidak mengetahuinya.

Karena Barnabas belum mengetahui maka kemudian masih dikisahkan pula bahwa setelah khutbah Paulus tersebut, beberapa kali Paulus dan Barnabas melakukan perjalanan dakwah pulang pergi dari Antiokia ke Ikonium, Listra dan Derbe kemudian kembali ke Antiokia lagi. Ditempat tempat tersebut diceritakan tidak ada hal hal khusus dalam khutbah Paulus.

Kitab Kisah Para Rasul 15:36-40 mengkisahkan, suatu ketika di Antiokia terjadi perselisihan antara Paulus dengan Barnabas karena suatu sebab yang sepele yaitu Barnabas ingin mengajak John dalam perjalanan dakwah mereka. Namun Paulus menolak keingninan Barnabas. Karena perselisihan tersebut mereka berpisah, Barnabas ke Siprus sedang Paulus berkeliling ke Syiria.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-145)

Sangat mungkin ada perselisihan yang sangat prinsipiil antara Barnabas dengan Paulus yang tidak diungkapkan dalam Kitab Kisah Para Rasul. Mungkin perselisihan tersebut karena Barnabas akhirnya mengetahui khutbah Paulus di Psidia Antiokia yang menyebut Allah memperanakkan Yesus, membangkitkan Yesus dari kematian dan Yesus adalah pembebas dosa manusia. Suatu khutbah yang bertentangan dengan yang tertulis dalam Injil Barnabas.

Setelah perselisihan dan perpisahan itu, Kitab Kisah Para Rasul tidak pernah lagi menyebut Paulus berdakwah bersama Barnabas maunpun para Hawariyyun lainnya. Ayat ayat selanjutnya sepenuhnya menceritakan tentang kisah dakwah Paulus di berbagai tempat.

Kitab Kisah Para rasul 16:18 dan 31, Di suatu tempat di Filipi, Paulus menambahkan lagi sebutan untuk Yesus yaitu “Demi nama Yesus Kristus….”. Dengan demikian Paulus telah mengangkat Yesus sebagai Kristus.

Sedang ketika masih di dunia menyampaikan khutbah-khutbah dan nubuwat, Yesus justru menolak pengangkatan dirinya diurapi sebagai Kristus, menolak diurapi untuk diangkat sebagai raja yahudi. Yesus juga menolak dengan keras pendapat kaumnya bahwa dirinya adalah Allah ataupun anak Allah.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-144)

Kemudian di tempat yang lainnya yang juga masi di Filipi, Paulus menambahkan lagi sebutan “Percayalan kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu”.

Dengan demikian Paulus selain telah menyebut Yesus Putra Allah, Allah membangkitan Yesus dari kematian, Yesus adalah penebus dosa manusia, juga menyebut Tuhan Yesus Kristus. Kitab para rasul 17:28-29 mengkisahkan, dihadapan orang orang Athena, Paulus mengatakan manusia adalah keturunan Allah. Diperkirakan perkataan Paulus tersebut diucapkan setelah tahun 40 M.

Paulus dimana mana mengkhutbahkan aqidahnya itu yang ternyata dapat menarik banyak pengikut baik dari kalangan bani Israel pemeluk agama yahudi maupun orangorang berkebangsaan lain bukan hanya orang-orang dari bani Israel.

Para pengikut Paulus tersebut kemudian disebut sebagai pengikut KRESTO ata kaum KRISTEN. Dengan demikian, Paulus bisa disebut sebagai pendiri agama Kristen, yaitu golongan orang orang yang beriman pada Yesus Kristus yang diperanakkan Allah.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-143)

Selama khutbahnya di Filipi, Paulus disebut sebagai orang Rum (Roma). Penyebutan ini dimasa yang akan datang akan sangat bermanfaat baik bagi Paulus sendiri maupun bagi kaum pengikutnya.

Namun demikian pendapat tentang Paulus sebagai pendiri agama Kristen masih banyak yang memperdebatkan, karena pendapat Paulus tentang Yesus sebagai Anak Allah juga bukan pendapat original Paulus. Sebutan itu sebelumnya muncul dari bani Israel pada masa Yesus berdakwah dan menunjukkan beragam mukjizatnya, dan sebutan itu di tolak oleh Yesus sendiri.

Sedang hubungan Paulus dengan Yesus terlihat sangat sedikit yaitu dalam Kitab Kisah Para Rasul dimana terdapat ayat yang menyebutkan: “pengakuan Paulus ketika masih bernama Saulus mendapatkan penglihatan di datangi Yesus, yang menyuruhnya dan memerintahkannya pergi ke Damascus, yang disana Saulus akan bertemu dengan seorang yang salih yang akan menunjukkan apa yang harus diperbuatnya”.

Tidak terdapat secara spesifik adanya kitab Paulus yang dari kitab tersebut dapat dilihat adanya hubungan intens dan erat antara Yesus dengan Paulus. Tidak seperti Taurat yang menunjukkan hubungan yang intens antara Musa dan bani Israel dengan Allah. Juga tidak seperti kitab-kitab nabi-nabi lainnya yang menunjukkan adanya hubungan intens antara anabi dengan Allah.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-142)

Masih ada pendapat yang menyatakan bahwa pendiri agama Kristen adalah Yesus sendiri. Namun faktanya, sepeninggal Yesus, yang meneruskan dakwah Yesus pada awalnya adalah para hawariyyun, para sahabat sekaligus muridnya yang tidak menyatakan bahwa Yesus adalah Kristus pendiri agama Kristen, karena yang mengangkat Yesus sebagai Kristus justru Saulus, yang tidak pernah bertemu secara langsung dengan Yesus ketika Yesus masih di dunia.

Pada dasarnya Paulus telah menyebarkan aqidahnya yang berbeda dengan aqidah Nahsara Awal. Paulus pergi berdakwah ke banyak tempat dengan menyebarkan keyakinannya itu di banyak wilayah di luar wilayah bani Israel.

Dengan demikian, Paulus adalah orang pertama yang menyebabkan munculnya kaum baru yang menjadi pengikutnya sebagai akibat dari aktifitasnya menyebarkan aqidah yang berbeda dengan aqidah Nashara Awal yang kaum tersebut tersebar di berbagai negeri. Kemunculan kaum baru yang disebut dalam Qs At-Taubah 30.

23. Keributan kaum Yahudi karena Paulus berada di Haekal Sulaiman.

Paulus berkeliling dari Athena Yunani, kemudian ke Korintus dan disana berdakwah selama satu setengah tahun. Kisah Para Rasul 18:12-17 menceritakan, di Korintus dakwah Paulus menimbulkan perselisihan dengan bani Israel yang beragama yahudi.Paulus di sebut membuat kejahatan karena mengajak beribadah dengan cara bertentangan dengan Taurat.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here