Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-13)

II. Nabi Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq.

570
Batu Tiang Garam atau Patung Garam di dekat Laut Mati, Yordania. Kawasan ini diyakini sebagai bekas kota Sodom dalam kisah Nabi Luth. (Foto: Shutterstock)

Nabi Luth kemudian menutup pintu rumahnya kembali sambil mengeluh dan merasa tidak berdaya (QS. Hud ayat 80). Nabi Luth kemudian berdoa agar dirinya dan keluarganya diselamatkan dari akibat perbuatan kaumnya (QS. Asy-Syu’ara ayat 169).

Melihat kesulitan Nabi Luth, kemudian malaikat tersebut memperkenalkan siapa dirinya dan meminta Luth, anak-anak dan menantunya serta kaumnya yang lain agar lari pergi secepatnya dari kota itu karena akan turun adzab dengan dipesan jangan menoleh ke belakang dan menjamin keselamatan Luth, keluarga dan pengikutnya, kecuali istrinya (QS. Hud 81, QS. Al-A’raf ayat 83, QS. Al-Hijr ayat 59-60, QS. Asy-Syu’ara ayat 170-171).

Malaikat tersebut menyuruh Luth pergi pada akhir malam untuk diselamatkan, sedang kaumnya akan ditumpas habis setelah lewat waktu subuh (QS. Al-Hijr ayat 65-66). Nabi Luth kemudian memberitahukan hal itu kepada pengikutnya, dan pada akhir malam mereka pergi.

Kitab Kejadian menginformasikan, malaikat melarang mereka berhenti di lembah Yordan, tapi pergi ke arah pegunungan. Nabi Luth mengatakan jika lari ke pegunungan, dirinya tidak akan selamat karena tidak mampu mengejar waktu tersisa yang pendek. Nabi Luth mohon agar bisa lari ke perkampungan yang lebih kecil (Zoar).

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-10)

Malaikat kemudian berjanji menyelamatkan Zoar. Namun belum jauh berjalan, istri Nabi Luth menoleh ke belakang dan kembali kepada kaum Sodom, kemudian menjadi tiang garam (Kitab Kejadian 19:26). Sedang Nabi Luth dan rombongannya terus pergi ke arah Zoar. Istri Nabi Luth ternyata termasuk orang-orang yang berperilaku menyimpang, dan tidak percaya dengan keterangan malaikat tersebut.

Setelah lewat subuh, ketika Nabi Luth dan kaum mukmin telah di atas bukit, negeri Luth ditimpa adzab. Bumi yang dipijak terbelah dan dijungkir-balikkan. Batu besar maupun kecil yang dalam keadaan terbakar dan lumpur panas dari tanah terlempar ke atas, kemudian berjatuhan seperti hujan (QS. Hud ayat 82-83, QS. Al-A’raf ayat 84, QS. Asy-Syu’ara ayat 172-173).

Kota Sodom dan Gomora bersama penduduknya lenyap ditelan bumi. Wilayah Sodom dan Gomora yang sebelumnya subur dan makmur berubah bentuk menjadi cekungan seperti danau yang sangat luas. Akhirnya danau tersebut terisi air dengan kadar garam yang sangat tinggi dan menjadi tempat yang terendah di bumi.

Kitab Kejadian menyebut istri Nabi Luth menjadi tiang garam. Memang terdapat batu yang berbentuk seperti manusia berdiri di tepi laut mati di bekas kota Sodom dan Gomora. Kitab Kejadian menginformasikan, ketika lewat pagi hari, Nabi Ibrahim dan beberapa orang yang mengikutinya telah sampai di Zoar.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-9)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here