Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-107)

VII. Nabi Ilyas, Ilyasa, Yunus, Penghancuran Haikal Sulaiman (Masjidil Aqsha), Bani Israel Terjajah dan Diperbudak Lagi.

504
Tembok Nehemia.

VIII. Nabi Zakariya, Yahya, ‘Iysaa, Kehancuran Haekal Sulaiman (Masjidil Aqsha) yang Kedua dan Kemunculan Nashara, Kristen Katolik

1. Bani Israel Setelah Masa Uzair dan Nehemia.

Dalam kurun waktu sekitar 125 tahun dari keruntuhan kerajaan Israel Samaria, kemudian di susul oleh runtuhnya kerajaan Yudea pada tahun 587 SM yang ditandai dengan luluh lantaknya kota Yerusalem dan Haekal Sulaiman serta menjadi awal diperbudaknya Bani Israel di negeri orang membuat wilayah Bani Israel hilang dari peta dunia, berubah menjadi wilayah penjajahnya.

Setelah sekian puluh tahun dijajah, muncul Koresh II atau Koresh Agung raja Persia yang dikenal menghormati agama dari bangsa lain, memulangkan rombongan besar Bani Israel dipimpin Zerubabel dari Babilonia untuk membangun kembali Haekal Sulaiman.

Pembangunan ulang awalnya dipimpin Nabi Hagai dan baru selesai dibangun sekitar tahun 515 SM. Bani Israel bersuka cita dengan selesainya pembangunan tersebut. Namun masih terasa belum lengkap, yaitu tidak ada Taurat dan tabutnya di Haekal Sulaiman baru. Di Yerusalem, pengajaran Taurat berdasarkan hafalan Taurat oleh imam Haekal Sulaiman.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-102)

Sekitar 60 tahun atau 65 tahun kemudian atau sekitar tahun 455 SM – 450 SM, pada masa raja Persia adalah Artaxerxes I, penasihat raja yaitu Uzair yang dikenal hafal Taurat dan memberikan pengajaran Taurat pada penduduk Yahudi di Babilonia, diizinkan pulang ke Yerusalem. Kepulangannya dengan disertai rombongan besar pula sehingga Uzair disambut dengan suka cita oleh penduduk Yerusalem karena dapat mengisi kekurangan Haekal Sulaiman baru.

Tidak lama kemudian, pada tahun ke 20 masa kekuasaan raja Artaxerxes I atau sekitar tahun 445 SM, pelayan utama makan minum raja yang berasal dari kaum yudea yaitu Nehemia, mendapatkan ijin pulang kenegeri leluhurnya untuk membangun kembali kota Yerusalem, yang datang dengan membawa surat kuasa raja menjadi bupati kota Yerusalem.

Dia mengumpulkan penduduk Yerusalem untuk diajak membangun kembali kota Yerusalem dengan membangun tembok kota keliling kota Yerusalem lama dan kota Dawud. Meskipun ada yang menentang dan bahkan melakukan usaha pembunuhan, namun pembangunan tersebut terus berlanjut.

Di tengah-tengah masa pembangunan itu, tiba-tiba Uzair menemukan kembali tabut Taurat lengkap dengan kitab Taurat dan barang barang peninggalan Nabi Musa dan Nabi Harun. Tidak dijelaskan bagaimana dan di mana Uzair menemukannya. Atas penemuan tersebut Uzair mendapat julukan Musa baru dari Bani Israel. Dia kemudian mengajarkan Taurat asli, mengkoreksi kesalahan hafalan dan kesalahan dalam tradisi peribadatan Bani Israel.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here