Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-10)

II. Nabi Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq.

473
Alat timba kuno air Zamzam yang tersimpan di museum. (Foto: national geographic)

B. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismael.

1. Shafa, Marwah, dan Zamzam.

Hajar sendirian di kemahnya sedang menyusui Ismael. Tidak lama setelah ditinggal Nabi Ibrahim, bekal air dan makanan sudah habis hingga menyebabkan air susu Hajar berhenti mengalir. Hal itu membuat Ismael menangis tanpa henti karena haus dan lapar.

Hajar membawa Ismael keluar tenda untuk melihat keadaan sekitar, mungkin ada sesuatu yang dapat dimakan. Namun Hajar tidak menemukan sesuatu apapun yang dapat dimakan. Kondisi yang menyedihkan itu membuat Hajar meletakkan Ismael sendirian dalam keadaan terus menangis.

Kemudian ia berlari-lari dari puncak bukit yang satu ke puncak bukit yang lain untuk melihat di kejauhan. Dua puncak bukit tersebut kemudian dikenal dengan bukit Shafa dan bukit Marwah. Beberapa kali Hajar berlari pergi dan balik di antara dua bukit tersebut. Kadang ia terjatuh dan membuat kakinya terluka. Hajar berharap ada rombongan kabilah lewat yang dapat menolongnya.

Ketika tenaga sudah mulai habis kemudian Hajar bersimpuh dengan menengadahkan tangannya meminta pertolongan EL (Allah). Tiba-tiba tangis Ismael terhenti dan Hajar melihat Malaikat Jibril yang pernah menemuinya di Beerlahairoi sedang berdiri di samping Ismael.

Karena telah mengenalnya, Hajar lalu mendekat dan dilihatnya kemudian di dekat kaki Ismael muncul sumber air yang cukup deras. Dia segera minum air sepuasnya untuk mengobati dahaga yang luar biasa yang hampir mencekik tenggorokannya. Dan tiba-tiba dirasakan payudaranya membesar membuncah terisi air susu. Segera diraihnya Ismael untuk disusuinya.

Sumber air terus mengalir tidak berhenti sehingga mulai meluber. Hajar segera membuat kubangan dan berkata “zamzam” yang mempunyai arti kumpullah. Zamzam juga mempunyai arti yang banyak atau yang melimpah ruah. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 2079 SM.

Shafa, Marwah, dan air Zamzam adalah satu paket peristiwa yang menjadi symbol tentang harapan dan semangat hidup yang kuat berdasar keyakinan tauhid yang kuat, yang nantinya juga akan menjadi bagian penting dalam ibadah kaum muslim.

Setelah beberapa lama hanya berdua, suatu saat dari kejauhan terlihat ada rombongan kafilah pedagang yang lewat mendekat ke kemahnya. Rombongan itu datang setelah sebelumnya dari kejauhan mereka melihat ada burung yang berputar-putar di atas yang menandakan di bawahnya ada air. Oleh karena itu rombongan kafilah tersebut mendekat.

Pasti terdapat rasa keheranan atas apa yang mereka lihat. Tampak ada kemah yang dihuni oleh seorang perempuan dan seorang anak kecil di tempat yang menurut akal sehat saat itu tidak mungkin ada manusia yang mau tinggal di tempat tersebut. Mereka pasti berpikir bahwa wanita tersebut pasti bukan orang kebanyakan dan ada kekuatan yang tak terlihat yang melindungi wanita dan anak yang masih dalam susuan itu.

Rombongan pedagang itu memperkenalkan diri sebagai kafilah suku Jorhamit atau suku Jurhum, keturunan Jorham. Mereka berasal dari wilayah yang sekarang dikenal dengan negeri Yaman. Ada yang menyebut suku Jurhum adalah keturunan Hadhram bin Eber bin Qaunan bin Arphaksad bin Sem bin Nuh.

Sangat mungkin suku Jurhum adalah suku keturunan suku ‘Aad yang selamat pada masa Nabi Hud. Jadi suku Jorhamit adalah suku yang masih saudara jauh Nabi Ibrahim sesame keturunan Sem bin Nuh.

Kepala suku Jorhamit tersebut, dengan meyakini bahwa Hajar dan Ismael adalah orang yang istimewa, kemudian minta izin untuk ikut menetap di lembah itu. Mereka berkeinginan bersama sama Hajar dan Ismael menjadikan lembah tersebut menjadi kampung halaman mereka. Dengan demikian Hajar dan Ismael telah mempunyai kawan untuk membentuk lembah tersebut menjadi negeri baru.

Hajar karena ketaatannya kepada EL dan Ibrahim serta ketangguhannya menghadapi cobaan sejak kehamilan hingga bersama seorang anak bayi ditinggal dilembah tandus dan gersang, panas dan ganas, ternyata ditaqdirkan menjadi wanita yang menjadi sumber dari lahirnya suatu bangsa baru. Dan dari bangsa tersebut akan muncul seorang Rasul yang membawa risalah Allah yang terakhir dan sempurna.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here