Palestina Tidak Akan Menjadi Bagian dari Rencana Perdamaian yang Diajukan AS

1422

Ramallah, Muslim Obsession – Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan bahwa pihak Palestina tidak akan menjadi bagian dari rencana perdamaian yang diusulkan oleh presiden AS Donald Trump.

Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Swedia untuk Urusan Luar Negeri Annika Söder dan delegasi yang menyertainya di Ramallah.

“Sikap Palestina adalah tegas dan dengan jelas Trump telah mengisolasi dirinya dari proses perdamaian setelah keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem,” kata Erekat, sebagaimana dilansir situs Wafa, Selasa (1/5/2018).

Menurut Erekat, AS tidak dapat menjadi mediator atau mitra dalam proses perdamaian. Kecuali jika AS menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Karena tidak masuk akal bagi Palestina untuk tidak memiliki Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Erekat lebih lanjut mengulangi dukungannya terhadap visi Presiden Mahmoud Abbas yang diusulkan di Dewan Keamanan PBB Februari lalu.

“Kami mencari solusi yang menjamin penyelesaian semua masalah status akhir, terutama masalah pengungsi dan narapidana, sesuai dengan resolusi internasional yang relevan. Tidak ada yang akan menipu kita dan kita tidak akan jatuh ke dalam ilusi bahwa Amerika Serikat memiliki ide yang seimbang yang dapat mengarah pada pencapaian perdamaian yang nyata dan adil. Washington telah menjadi bagian dari masalah dan bukan solusinya,” tegasnya.

Dia menekankan bahwa pertemuan Dewan Nasional Palestina merupakan titik fokus untuk menghadapi perintah administrasi AS dan upaya Trump untuk menghancurkan proyek nasional Palestina. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here