Orang yang Berpuasa Dapat Dua Kebahagiaan

1131
Ilustrasi: Berbuka puasa di Masjid Nabawi. (Foto: cheriaholiday)

Muslim Obsession – Ramadhan menghadirkan banyak kecintaan dari Allah ‘azza wa jalla. Bahkan saking melimpahnya kecintaan tersebut, Allah memberikan pahala tak terbatas bagi hamba-hamba-Nya yang berpuasa.

Dalam sebuah Hadits Qudsi dikemukakan, “Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya), “Setiap amalan adalah sebagai kafaroh/tebusan kecuali amalan puasa. Amalan  puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya”,” (HR. Ahmad).

Pada hadits lain, terdapat keterangan bahwa orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan.

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi”,” (HR. Muslim).

Dari hadits di atas kita dapat mengetahui bahwa Allah berjanji akan memberikan kebahagiaan pada hati orang-orang yang melaksanakannya, yakni kebahagiaan yang ditunaikan di dunia dan di akhirat.

Di dunia, orang-orang yang berpuasa akan terlepas ‘bebannya’ ketika ia berbuka puasa. Beban disaat ia menahan segala keinginan syahwat meskipun itu halal, seperti makan dan minum. Hal ini tentu sangat manusiawi, mengingat makan dan minum merupakan kebutuhan primer manusia dalam kehidupannya.

Kebahagiaan di akhirat, yakni ketika orang-orang yang berpuasa dijanjikan untuk bisa berjumpa dengan Allah ‘azza wa jalla. Inilah balasan tertinggi bagi orang-orang yang senantiasa memantapkan hatinya untuk ikhlas beribadah.

Puasa, bagaimanapun berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya. Inilah yang menjadikannya sebagai ibadah istimewa, sehingga Allah sendiri yang memberikan ganjaran kepada para pelakunya.

Ibadah puasa hanya diketahui oleh Allah dan hamba yang berpuasa. Puasa merupakan ibadah yang tampak, sehingga bisa saja seseorang mengaku sedang berpuasa padahal sebenarnya tidak. Tentu berbeda dengan shalat yang setiap orang dapat melihat gerakan-gerakannya.

Maka pantaslah orang-orang yang berpuasa mendapatkan kebahagiaan yang sangat agung, yakni diberikan kesempatan untuk berjumpa dengan Allah ‘azza wa jalla di surga-Nya. Semoga kita menjadi salah satunya. Aamiin.

Wallahu a’lam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here