NU: Tuduhan Sebagai Dalang Penolakan Abdul Somad Fitnah Keji

1501
Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad

Jakarta, Muslim Obsession – Nahdlatul Ulama (NU) menegaskan pihaknya bukan sebagai dalang di balik penolakan Ustadz Abdul Somad yang hendak berceramah di Hong Kong. Bahkan tuduhan yang ramai di media sosial dinilai sebagai fitnah yang keji.

“Saya tegaskan, itu fitnah yang keji. Tak mungkin KH Said Aqil Siradj melakukan tindakan itu,” kata Robikin Emhas, Ketua Bidang Hukum dan Konstitusi Pengurus Besar NU melalui keterangan tertulisnya, Selasa (26/12/2017).

Pernyataan Robikin mengklarifikasi informasi yang disebarkan akun Twitter bernama @PartaiBatman yang menyebut Said Aqil Siroj, Ketua Umum NU, dalang di balik peristiwa penolakan Abdul Somad di Hong Kong.

Akun @PartaiBatman menuliskan, “Penolakan ustadz Abdul Somad di Hong Kong, merupakan pesanan LBP. LBP perintahkan Said Aqil. Said Aqil suruh Nusron Wahid hubungi imigrasi Hong Kong untuk tolak Abdul Somad.”

Menurut Robikin, publik sudah mafhum bahwa Said Aqil adalah tokoh yang selalu mengajarkan amar ma’ruf (berbuat kebajikan) dengan cara yang baik. Begitu juga nahi munkar (melarang perbuatan buruk) dengan cara yang baik pula. Itu adalah metode dakwah yang dijunjung tinggi di kalangan NU.

Sayangnya, peristiwa itu telah dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menyebarkan fitnah, termasuk rumor seolah Said Aqil yang disebut sebagai aktor di balik penolakan Ustadz Abdul Somad.

NU tentu ikut menyesalkan insiden penolakan yang tanpa alasan jelas itu. Namun, soal menerima atau menolak warga asing masuk, itu sepenuhnya wewenang mutlak otoritas Hong Kong. Begitu juga kewenangan yang dimiliki Indonesia.

“Mungkin tindakan pemerintah setempat (Hong Kong), merupakan bentuk proteksi atas warga negaranya sesuai sistem politik dan kebudayaan yang dianutnya. Kita ambil hikmahnya,” kata Robikin.

Dia bersyukur kegiatan keagamaan yang direncanakan tetap berjalan dengan penceramah lain dari Indonesia, yakni Anwar Zahid, sehingga syiar Islam tetap berlangsung sebagaimana mestinya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here