Nikahi Rakyat Biasa, Putri Mako Rela Lepas Status Kekaisaran Jepang

485
Putri Mako menikahi rela melepas status kekaisaran Jepang demi menikahi Kei Komuro. (Foto: AFP)

Tokyo, Muslim Obsession – Putri Kekaisaran Jepang, Putri Mako, akhirnya resmi menikahi rakyat biasa setelah ia rela melepas status kekaisaran, menolak ritual pernikahan ala kekaisaran dan menolak tunjangan.

Keponakan Kaisar Jepang itu menikahi teman sekolahnya yang merupakan seorang rakyat biasa bernama Kei Komuro.

Dalam jumpa pers di Tokyo, Selasa (26/10/2021), Mako dan Kei Komuro mengumumkan pencatatan pernikahan mereka secara resmi, setelah hubungan mereka diliputi kontroversi publik selama bertahun-tahun.

Mako dan suaminya juga meminta maaf kepada masyarakat Jepang terkait dengan pernihakan mereka.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya atas masalah yang terjadi dan saya sangat berterima kasih kepada mereka… yang terus mendukung saya,” katanya sebagaimana dilaporkan NHK.

“Bagi saya, Kei tidak tergantikan – pernikahan adalah pilihan yang perlu bagi kami.”

Senada dengan Mako, Komuro juga menegaskan bahwa ia sangat mencintai istrinya tersebut. “Saya mencintai Mako. Kita hanya hidup sekali, dan saya ingin menghabiskannya bersama orang yang saya cintai.”

Putri Mako meninggalkan kediamannya di Tokyo pada Selasa (26/10) sekitar pukul 10:00 waktu setempat (08:00 WIB) untuk menuju ke kantor catatan sipil dan membungkuk beberapa kali ke orang tuanya, Putra Mahkota Fumihito dan Putri Mahkota Kiko. Ia juga memeluk adiknya sebelum bertolak ke kantor catatan sipil.

Rencana Tinggal di AS

Mantan putri tersebut menolak melakukan ritual yang biasa dilakukan dalam pernikahan kerajaan. Ia juga menolak tunjangan yang biasanya diberikan kepada perempuan dari keluarga kekaisaran yang memilih keluar. Nilai tunjangan dilaporkan sebesar 150 juta yen (Rp19,2 miliar).

Mako dan Komuro berencana menetap di Amerika Serikat. Komuro bekerja sebagai pengacara di negara itu.

Pasangan ini sedianya akan menikah pada 2018, namun kemudian ditangguhkan, setelah keluarga Komuro dilaporkan mengalami kesulitan finansial.

Segala tindak tanduk Putri Mako dan Kei Komuro menjadi tajuk berita di berbagai media Jepang.

Pada Selasa (26/10), sejumlah warga memprotes pernikahan tersebut di satu taman. Banyak yang membawa spanduk berisi masalah keuangan keluarga Komuro, khususnya ibunya.

Pemberitaan media yang berlebihan seputar sang putri –ayahnya adalah Putra Mahkota Fumihito– dan keluarga Komuro beberapa tahun terakhir telah membuat Putri Mako mengalami gangguan stres pascatrauma, menurut Imperial Household Agency, seperti ditulis oleh kantor berita Kyodo.

Bibinya, Permaisuri Masako, juga menderita penyakit yang terkait stres karena mengalami tekanan besar untuk memiliki anak laki-laki yang bisa mewarisi tahta. Kondisi ini menambah pemahaman bahwa di Jepang masih banyak stigma di seputar penyakit mental. (ARS/Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here