Palestina, Muslim Obsession – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (11/9/2018) memuji keputusan AS menutup misi Organisasi Pembebasan Palestina atau Palestine Liberation Organisation’s (PLO) di Washington.
“AS membuat keputusan yang benar mengenai misi PLO di Washington,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al-Araby, Rabu (12/9/2018).
Komentar itu muncul setelah Departemen Luar Negeri AS mengumumkan tidak akan mengabulkan misi enam bulan pembaruan normal Palestina. Mereka menuduh para pemimpin Palestina menolak bernegosiasi.
PLO sendiri memutus hubungan dengan Washington setelah Presiden Donald Trump mengakui kota Yerusalem yang disengketakan sebagai ibu kota Israel pada bulan Desember lalu.
“Israel mendukung tindakan Amerika yang dirancang untuk menjelaskan kepada Palestina bahwa dengan menolak bernegosiasi dan menyerang Israel di forum internasional tidak akan menciptakan perdamaian,” kata Netanyahu.
Husam Zomlot, kepala misi PLO di Washington, mengatakan kepada para wartawan di Ramallah bahwa penutupan itu diklaim untuk mencegah Israel dari kejahatan kemanusiaan di wilayah Palestina yang diduduki.
Departemen Luar Negeri juga telah menuduh para pemimpin Palestina menolak rencana perdamaian AS yang belum terlihat. Sementara pada gilirannya pemerintahan Trump dipandang oleh orang-orang Palestina telah bias dalam mendukung Israel.
Terlebih, Trump atas nama AS menegaskan untuk mengakhiri semua pendanaan terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), organisasi yang memberikan bantuan kepada sekitar 5 juta pengungsi Palestina di seluruh wilayah. (Vina)
