Nasihat Bagi Pecandu Game Online

8500
Ilustrasi Kecanduan Game Pada Anak

Muslim Obsession – Dalam suatu kajian, ada seorang hadirin yang bertanya kepada Ustadz Khalid Basalamah. Dia bertanya mengenai cara menghilangkan kecanduan game online.

“Kita tidak bisa mengatakan mutlak haram, tetapi waktunya tersita. Serialnya diikuti, khayalan-khayalannya kadang masuk ke alam yang tidak masuk akal. Bisa jadi ada yang termasuk kategori penghinaan agama, tapi ia tidak sadar,” jelas beliau.

Ustadz Khalid menyarankan kepada kita semua agar meninggalkan game karena sangat membuang-buang waktu. Karena jika terus diikuti, rasa penasaran kita tidak akan selesai.

“Dalam artian, menutup satu episode game itu, sudah cukup membaca beberapa lembar Al-Quran. Bisa juga kita gunakan untuk membaca kisah para sahabat. Sehingga kita mendapat ilmu yang bermanfaat,” terang Ustadz Khalid.

Awalnya memang akan terasa berat. Namun beliau menyarankan untuk pelan-pelan meninggalkan. Kemudian, kita bisa mengisi waktu dengan hal-hal bermanfaat.

Hal ini senada dengan jawaban Ustadz Abdul Somad, ketika ada salah satu jamaahnya bertanya soal hukum bermain game.

“Madzhab Hanafi mengharamkan dadu. Pertama, karena mubazir waktu. Kedua, melalaikan shalat,” jelas ustadz kondang ini.

Maka, dilihat dari jawaban Ustadz Abdul Somad, hukumnya hampir sesuai dengan alasan pengharaman dadu.

Sedangkan menurut para ahli, kecanduan game online pada remaja disebabkan beberapa faktor. Di antaranya ialah, pelarian dari rasa stres dan frustasi, kurang kegiatan dan faktor lingkungan.

Di samping itu, dampak fisik yang akan dirasakan bagi pecandu game online adalah sakit mata, migrain, gangguan tidur, pola makan tidak teratur dan lain-lain.

Selain itu, keluarga sebagai lembaga pendidikan utama harus mampu membangun relasi yang lebih dekat dengan anaknya. Membangun suasana yang hangat dan saling memberi perhatian. Orangtua juga diharapkan mampu mengatur waktu aktivitas anak. (Vina)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here