Nadiem Luncurkan Kurikulum Moderasi Agama

430

Jakarta, Muslim Obsession – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim tengah menyiapkan materi kurikulum moderasi beragama untuk disisipkan dalam kurikulum Program Sekolah Penggerak.

Nadiem mengatakan rancangan itu disusun mengandeng Kementerian Agama (Kemenag). Sekolah penggerak merupakan program Nadiem yang dibuat untuk mengakselerasi sekolah negeri/swasta untuk bergerak 1 sampai 2 tahap lebih maju.

“Kami sedang merancang materi terkait moderasi beragama bersama Kemenag untuk disertakan di dalam kurikulum Sekolah Penggerak,”kata Nadiem dalam acara Peluncuran Aksi Moderasi Beragama, Kemenag lewat daring, Rabu (22/9).

Menurutnya, moderasi beragama sangat penting diajarkan. Sebab, Nadiem menilai intoleransi beragama merupakan salah satu dari tiga dosa besar pendidikan di Tanah Air.

“Tiga dosa ada di sistem pendidikan kita saat ini, dan tiga dosa tersebut nomor satu adalah intoleransi, nomor dua adalah perundungan atau bullying dan nomor tiga adalah kekerasan seksual,” kata Nadiem.

Diketahui, program sekolah penggerak tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai jenjang. Program sekolah penggerak di tingkat PAUD terdapat 343 sekolah, SD 1.116 sekolah, SMP 574, SLB 85 sekolah dan jenjang SMA sebanyak 382 sekolah.

Dalam situs resmi Kemendikbudristek, disebutkan, pendampingan program sekolah penggerak dilakukan selama 3 tahun ajaran. Setelah itu, sekolah-sekolah itu harus melanjutkan transformasi secara mandiri.

Nadiem mengatakan, materi moderasi beragama itu akan diuji coba kepada 2.500 sekolah penggerak. Jumlah sekolah tersebut, kata Nadiem, akan akan terus berkembang setiap tahunnya.

Selain itu, konten moderasi beragama juga diberikan kepada para calon guru penggerak pada Program Guru Penggerak Kemendikbud Ristek. Ia menyebut akan menyisipkan topik kebhinekaan dan nilai-nilai moderasi beragama dalam materi pendidikan Guru Penggerak.

Guru Penggerak merupakan program yang juga dibuat Nadiem untuk mencetak kader kepala sekolah yang berkualitas.

“Jadinya sangat penting peran guru penggerak, alumninya itu bakal jadi pemimpin, pengawas, kepala sekolah,” ujarnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here