Muslim Obsession – Tahun lalu, tercatat puluhan ribu pengunjung mengunjungi Museum Dar Al-Madinah. Museum tersebut menjadi destinasi favorit bagi jamaah haji atau umrah.
Para pengunjung akan mendapatkan banyak pengetahuan tentang sejarah Madinah. Sehingga, tempat itu menjadi pusat pendidikan yang baik untuk anak-anak. Tidak hanya itu, museum Daar Al-Madinah kerap dijadikan tempat penelitian di kota suci tersebut.
Ide untuk membangun museum ini datang dari Abdulaziz Kaki. Ia adalah orang yang mendirikannya ketika perluasan Masjid Nabawi. Saat itu banyak peninggalan dan artefak terpaksa dipindahkan.
Abdulaziz Kaki mulai mengumpulkan peninggalan-peninggalan sejarah Islam tersebut. Ia kemudian membangun museum di Madinah. Museum yang awalnya hanya sebuah ruangan kecil, disulap menjadi tempat yang megah dan indah.
Secara resmi dibuka pada tahun 2011 oleh Emir Madinah, Pangeran Abdulaziz Bin Majed, museum menyajikan sejarah Madinah dari zaman Nabi Muhammad Saw. Banyak potongan-potongan sejarah yang menjelaskan warisan fisik dan budaya kota Madinah.
Museum ini juga telah memenangkan penghargaan Internasional dari Raja Faisal dan penghargaan penting lainnya. Di dalamnya terdapat banyak koleksi buku dan artikel tentang sejarah kota Madinah.
Di antara barang-barang bersejarah disana ialah koin-koin dari zaman Nabi Saw. gambar Kabah dari berbagai zaman, tembikar dari era Umayyah dan koleksi lainnya dari era Ottoman.
Museum Dar Al-Madinah merupakan yang pertama dan satu-satunya di Madinah yang khusus menampilkan warisan arsitektur dan perkotaan Madinah. Ini merupakan model yang mensimulasikan sejarah Madinah dan kisah Nabi Muhammad Saw. Museum ini juga dilengkapi tim pemandu wisata terlatih dan berkualitas yang menguasai bermacam bahasa. (Vina – berbagai sumber)
