Istanbul, Muslim Obsession – Konferensi Internasional Al-Quds Amanati ke-2 (Multaqa Al-Quds) dengan tema, “Al-Quds adalah Garis Merah” usai digelar di Istanbul Turki, Ahad (14/4/2018).
Konferensi dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara dunia Islam dengan beragam profesi yang aktif melakukan pembelaan terhadap Al-Aqsha dan Baitul Maqdis.
Dari Indonesia hadir sejumlah tokoh Islam dari beragam organisasi, di antaranya Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) yang diwakili H. Usamah Hisyam dan Ustadz Buchori Muslim, Ketua Umum FPI (Front Pembela Islam) KH. Ahmad Sobri Lubis, Ustadz Bachtiar Nasir (AQL), Ustadz Zaitun Rasmin, Ustadz Ahmad Musyafa, Ustadz Jeje Zainuddin, Ustadz Tamsil Linrung.
Pada gelaran yang dilaksanakan sepanjang 13-14 April 2018 itu, dihasilkan tujuh risalah sebagai wasiat kepada umat Islam dunia.
Pertama, menolak dengan tegas rencana deklarasi Deal of the Century yang menjadikan Al-Quds (Yerussalem) sebagai ibukota Israel.
Kedua, Deal of the Century tidak hanya berdampak pada bangsa Palestina, tetapi akan mengancam ledakan disintegrasi global, menciderai perdamaian dunia.
Ketiga, menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia untuk mengecam rencana Israel dan AS yang memaksakan untuk merealisasikan Deal of the Century ini.
Keempat, mengajak seluruh masyarakat dunia untuk menyuarakan penolakannya dengan berbagai media yang dimiliki.
Kelima, menyerukan kepada para khatib dan dai untuk menyampaikan kepada umat akan bahaya Deal of the Century ini.
Keenam, mengajak seluruh masyarakat dunia untuk serentak melakukan akai damai mengecam rencana AS merealisasikan rencananya tanggal 14 Mei 2018 nanti.
Ketujuh, aksi damai penolakan serentak dimulai sejak hari ini dan puncaknya pada tanggal 11 Mei 2018. (Fath)
