MUI: Indonesia Merupakan Darul Ahdi Wasysyahadah

760
Mubes 1
Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin, memberikan sambutan dalam Musyawarah Besar Pemuka Agama Untuk Kerukunan Bangsa (MBPA-UKB) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, (8/2/2018). (Foto: Edwin B/Muslim Obsession)

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, mendorong umat beragama agar terus bersikap dan berkomitmen menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945. Salah satu caranya dengan berupaya mempertahankan dan merawat kerukunan dalam kehidupan antarumat beragama.

Menurut Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban itu, bangsa Indonesia telah memiliki pengalaman yang panjang dalam mengelola kehidupan antar umat beragama yang terdiri atas enam agama yang diakui oleh negara dan dianut masyarakat Indonesia yaitu, Islam, Kristen, Katholik, Buddha, Hindu, dan Khonghucu.

“Perjalanan panjang bangsa kita tersebut ternyata telah terbukti mampu menciptakan bangsa kita menjadi bangsa yang rukun dan damai,” ungkap Din dalam sambutannya di acara Musyawarah Besar Pemuka Agama Untuk Kerukunan Bangsa (MBPA-UKB) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, (8/2/2018).

Lebih lanjut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu meminta agar kondisi harmoni dapat dijadikan sebagai modal sosial dalam melaksanakan pembangunan yang sudah direncanakan demi terwujud keadilan, kebersamaan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Indonesia yang kita cintai ini merupakan darul ‘ahdi wasysyahadah, yaitu negara yang kita bentuk dan dirikan berdasarkan kesepakatan bersama. Untuk itu tentu saja kita dituntut membuktikan kesepakatan tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tandasnya.

Kantor Utusan Khusus Presiden RI Untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) menggelar Musyawarah Besar Pemuka Agama Untuk Kerukunan Bangsa (MBPA-UKB) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. Kegiatan yang dilaksanakan pada 8-10 Februari 2018 ini merupakan ajang silaturahim dan dialog antara para pemuka agama untuk membahas serta mencari solusi atas masalah-masalah strategis yang terjadi. (Iqbal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here