Muhammadiyah Bantu Fisioterapis Korban Gempa Lombok

1345
Tim medis dari Muhammadiyah tengah membantu penanganan korban gempa Lombok. Foto/Twitter @Muhammadiyah.

Lombok, Muslim Obsession – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)-LazisMu. Pasca Gempa Bumi di Lombok beberapa waktu yang lalu, data Dinas Kesehatan setempat menyebutkan sebanyak 240 terdampak memerlukan penanganan Tim Fisioterapis.

Dari hal tersebut, MDMC menurunkan Tim Fioterapis yang terdiri dari 5 orang Fisioterapis dari Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang di dipimpin oleh Azimatul Aliyah Fisioterapis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul.

Renacananya Tim akan bertugas bersama dengan Relawan di Pos Komando MDMC sejak 19-25 Agustus 2018. Adapun lokasi penanganan Tim Psikoterapis disesuaikan dengan persebaran Pos Komando yang berada di Lombok Utara dan Lombok Timur.

Disampaikan oleh Budi Santoso, Relawan MDMC di Lombok, banyak pasien (red: terdampak bencana) yang membutuhkan bantuan fisioterapis. Melihat data Dinkes setempat, Tim Fisioterapis telah mempersiapkan kebutuhan untuk memudahkan asesmen.

“Dari data yang diperoleh sebelum pemberangkatan, Tim Fisioterapis telah melakukan Persiapan untuk asesmen. Sehingga, harapannya tidak ada kegagapan dalan melakukan asesmen,” ujar Budi di Lombok, Selasa (21/8/2018).

Selain itu, Tim Fisioterapis juga membawa alat-alat kesehatan untuk menunjang pada saat asesmen. Dengan persiapan yang matang, Tim Fisioterapis dapat melakukan pemulihan pasien pasca tindakan dari dokter.

Sementara itu, asesmen yang akan dilakukan oleh Tim Fisioterapis Relawan MDMC yakni dengan melakukan rehabilitasi terhadap pasien pasca operasi dikarenakan fraktur (red: Patah Tulang) akibat bencana gempa, pemulihan terhadap otot dan persendian yuang mengalami tegang.

Sejalan dengan hal tersebut, disampaikan oleh Azimatul, Tim Fisoterapis akan melatih otot, persendian, dan tulang yang mengalami gangguan pasca gempa. “Pasien nantinya akan dilatih oleh Kami dengan diberikan alat bantu untuk mengembalikan fungsi otot, tulang, dan persendian seperti semula,” ungkapnya.

Tindakan pemulihan tersebut akan dilakukan menjadi tiga tahapan, yakni: pada saat pasca operasi dengan membantu gerak tubuh untuk melakukan fungsinya, latihan dari gerak persendian agar tulang–tulangnya tidak kontraktur, dan melakukan monitoring pasca tindakan. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here