Mohon Pertolongan Allah, Parmusi Gelar Dzikir dan Doa Selindo Via Teleconference

2202
Parmusi menggelar Mukernas VI secara online, Ahad (29/3/2020).

Jakarta, Muslim Obsession – Dalam waktu dekat, menjelang bulan suci Ramadhan, Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) akan menggelar dzikir dan doa yang akan dilakukan oleh para dai, ustadz, dan ulama secara bersama-sama di seluruh kabupaten, kota, dan provinsi.

Dzikir dan doa tersebut akan digelar dengan teleconference yang akan dipandu langsung oleh Ketua Lembaga Dakwah Parmusi Pusat KH. Syuhada Bahri.

Kegiatan ini merupakan salah satu keputusan Mukernas VI Parmusi yang juga digelar melalui teleconference sepanjang Ahad (29/3). Adapun pelaksanaannya peserta Mukernas menyerahkan jadwal pelaksanaan dan persiapan dzikir diserahkan kepada pengurus pusat.

Mukernas yang diikuti 26 Pengurus Wilayah itu juga memutuskan untuk memperpanjang masa kepengurusan Usamah Hisyam sebagai Ketua Umum dan Abdurrahman Syagaff sebagai Sekjen yang seharusnya berakhir pada hari ini, 30 Maret 2020.

Mukernas merekomendasikan waktu setahun ke depan untuk menggelar muktamar IV yang sedianya digelar 27 -29 maret di Jakarta, tetapi dibatalkan karena keadaan memaksa akibat tanggap darurat Covid 19.

Dalam penutupan Mukernas itu, Usamah meminta seluruh Dai Parmusi terus mengembangkan dakwah Islamiyah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan serta peraturan daerah.

Menurut Usamah, dzikir dan doa itu sangat penting untuk memohon pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala agar wabah COVID-19 yang melanda Indonesia dihentikan, sehingga umat Islam dapat memasuki dan melaksanakan ibadah Ramadhan secara paripurna untuk mencapai ridha-nya.

Semula ada dua ketua pengurus wilayah yang meminta agar kegiatan tersebut dipertimbangkan kembali.

“Karena masing masing daerah punya kebijakan yang berbeda. Di daerah saya sudah pasti dilarang berkumpul dzikir dan doa. Nanti dikira kita melawan kebijakan pemerintah,” kata Abubakar Wasahua, Ketua PW Sulawesi Selatan.

“Masalah di daerah saya berbeda. Lokasi Kantor PW di Surabaya berada di jalan protokol yang sedang ditutup jalur lalu lintasnya untuk memutus mata rantai COVID-19,” tandas ketua PW Jawa Timur, Muhammad Mirdasy.

Menanggapi hal itu, Usamah menegaskan, dzikir dan doa ini justru untuk membantu pemerintah dalam mencegah meluasnya COVID-19.

Menurutnya, selama ini protokol kesehatan dan upaya medis lain yang dilakukan pemerintah sudah baik, namun sangat disayangkan semua ikhtiar itu dilakukan pemerintah hanya berdasarkan logical-mindset analysis, belum didasarkan pada dimensi ilahiyah.

Seharusnya pemerintah yang menggerakkan tokoh-tokoh umat beragama agar seluruh anggota masyarakat pada saat yang bersamaan melaksanakan taubat dan memohon pertolongan kepada Allah agar penyebaran virus Corona dihentikan.

Karena apapun musibah di dunia ini, tegas Usamah, datangnya dari Allah dan hanya Allah yang dapat menghentikanya.

“Dalam dzikir dan doa nanti kita hanya melibatkan seluruh dai dan pengurus Parmusi seluruh    Indonesia. Dan para dai inilah yang kemudian akan melakukan edukasi masyarakat agar kita semua kembali kepada Allah, beribadah, berdzikir, berdoa dan tawakkal agar kita semua dapat menyambut bulan suci Ramadhan,” tandas Usamah. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here