Mitos Apa Fakta? Radang Otak Anak Disebabkan Karena Sering Main Handphone

391

Sumenep Muslim Obsessiob – Radang otak pada anak telah meningkat dari waktu ke waktu, dan merupakan salah satu penyebab kematian pada anak dengan penyebab yang bervariasi. Penyakit ini tidak boleh disepelekan karena banyak mitos yang menyertainya.

Banyak mitos yang beredar bahwa radang otak pada anak disebabkan karena jarak kelahiran terlalu dekat, karena faktor turunan dan juga yang bilang karena anak terlalu sering bermain handpone sehingga terdampak radiasi. Benarkah demikian?

Pertanyaan dan persoalan seputar radang otak dibahas secara detail dalam Wibiner berjudul “Radang Otak pada Anak : Optimalisasi Peran Kader Kesehatan dalam Pencegahan dan Rehabilitasi di Kabupaten Sumenep.”

Acara tersebut diselenggarakan Departemen Neurologi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo Surabaya bekerja sama dengan Puskesmas Pasongsongan Kabupaten Sumenep menyelenggarakan acara Webinar pada hari Kamis (30/6/).

Webiner menghadirkan sejumlah narasumber, yakni dr. Sunny Mariana Samosir, Sp.A., M. Ked.Klin, dr. Dwiyanti Puspitasari DTM&H, MCTM (TP), Sp.A (K), Dr. dr. Prastiya Indra Gunawan, Sp.A (K), dan dr.Riza Noviandi, Sp.A sebagai moderator.

Dokter Prastiya menjelaskan, penyakit radang otak pada ana disebabkan karena bakteri dan virus. Untuk itu penjelasan faktor di atas seperti karena turunan, jarak terlalu dekat, dan karena terlalu sering main handpone adalah mitos.

“Penyebab aslinya lebih karena ada bakteri atau virus,” ujar dr. Prastiya.

Upaya pencegahan perlu dilakukan, yakni dengan efektif dengan imunisasi. Imunisasi yang ada yakni BCG untuk mencegah radang otak TBC, HiB untuk radang otak Haemophilus influenzae dan PCV untuk radang otak streptococcus pneumonia, serta JE untuk radang otak japanese ensefalitis.

“Untuk pengobatan harus sesuai dengsn penyebabnya . Jika bakteri antibiotika, jika virus dengan antivirus,” ucapnya

Yang pasti kata dia, penyakit radang otak menjadi salah satu penyakit mematikan pada anak, dan punya potensi menimbulkan kecatatan bagi anak. Pola hidup yang bersih dan bergizi menjadi suatu hal yang ditekankan untuk mencegah anak dari penyakit.

Melalui webinar ini juga menjadi wadah edukasi untuk meluruskan mitos yang beredar di masyarakat serta pertanyaan seputar pentingnya imunisasi dalam rangka meningkatkan cakupan vaksin terutama di era pandemi.

Tidak lupa terdapat pembagian doorprize menarik kepada 5 peserta yang memiliki nilai progress antara pre-test dan post-test tertinggi.

Dokter Prastiya berharap webinar seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan para Kader Kesehatan serta masyarakat luas, terutama mengenai radang otak pada anak. (Al)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here