Minum Oralit Saat Sahur Bisa Cegah Dehidrasi? Mitos atau Fakta

931

Jakarta, Muslim Obsession – Banyak orang percaya minum oralit saat sahur bisa mengurangi dehidrasi. Tak dimungkiri, berkurangnya asupan makanan dan minuman saat berpuasa bakal membuat tubuh kekurangan cairan. Dalam kadar yang parah, kekurangan cairan ini bisa menyebabkan dehidrasi.

Ketika tubuh kekurangan cairan, terjadi efek samping seperti kelelahan, iritasi, dan kekeringan pada kulit. Namun benarkah minum oralit saat sahur bisa cegah dehidrasi dan menahan lapar?

“Sebenarnya gini, untuk laparnya bisa dengan makanan (saat sahur). Gulanya didapat juga makanan, garamnya bisa didapat dari makanan, untuk airnya bisa didapat dari cairan yang diminum. Sepertinya (sahur dengan asupan yang tepat) lebih oke daripada cuma gula, garam atau elektrolit yang terdapat dalam oralit,” ucap kata Dokter Gizi Klinik Inge Permadhi belum lama ini.

Oralit merupakan terbuat dari campuran air, garam dan gula. Cairan ini umumnya dikonsumsi saat tubuh kehilangan cairan karena berbagai penyebab, biasanya diare.

“Asupan gula saat berpuasa saat sahur itu pasti tidak oke karena gula itu sesuatu yang tidak mudah diserap oleh tubuh.”

“Sedangkan garam sebenarnya bukan sesuatu yang aneh karena biasanya kita mengonsumsi dari semua makanan. Makanan yang biasanya kita konsumsi mengandung garam.”

Dia menambahkan bahwa asupan gula dan garam atau gulanya bisa didapat dari karbohidrat yang didapat saat makan sahur. Jika sahur dengan metode gizi seimbang, asupan tersebut sudah mencukupi kebutuhan sehingga tak perlu asupan gula dan garam yang berasal dari oralit.

“Jadi kalau makanan yang dikonsumsi cukup banyak, kemudian bisa mengonsumsi misalnya kuah. Kuah itu kan sebenarnya dibuat dengan menambahkan garam. Misalnya sop, ada garam dan gulanya juga. Itu jauh lebih baik dari oralit. Mengonsumsi kuah saja, kuah sop lah, lodeh, soto kayaknya lebih enak,” ucapnya.


Lalu berbahayakah jika minum oralit saat puasa demi cegah dehidrasi?

Diakui Inge, konsumsi oralit saat sahur memang tak berbahaya. Namun sebenarnya tak diperlukan. Selain karena rasanya yang tak enak, kebutuhan tubuh untuk cegah dehidrasi dan lapar bisa dipenuhi dengan asupan seimbang saat sahur.

“Kalau saya sih tetap tidak setuju karena tujuan oralit itu lebih ke arah dehidrasi kalau diare. Nah BAB yang keluar itu diganti dengan oralit. Oralit hanya untuk orang sakit, tujuannya untuk dehidrasi,” ucapnya.

Senada dengan Inge, dokter gizi Luciana Sutanto menjelaskan bahwa tubuh membutuhkan cairan sekitar 8 gelas per hari untuk mencegah dehidrasi. Cairan tersebut bisa didapat dari berbagai sumber, termasuk oralit. Namun oralit tidak diwajibkan dikonsumsi saat sahur.

“Saat puasa kebutuhan cairan kebutuhan kita harus tercukupi sekitar delapan gelas satu hari. Bisa didapatkan dari berbagai minuman.”

“Tetapi pilihan oralit tidak dianjurkan mengonsumsi keseluruhan minuman adalah oralit, melainkan bervariasi, dan diutamakan adalah air putih,” ujar Luciana Sutanto, Selasa (5/4).

Alih-alih memilih oralit, baik Luciana dan Inge lebih sepakat untuk memilih air putih saat sahur maupun berbuka. Dengan kebutuhan minimal 8 gelas per hari, saat puasa bisa disiasati dengan mengatur jumlah air minum yang masuk ke tubuh.

“Kecuali air ya. Kalau air kita memang butuh minimal sekitar dua gelas saat sahur,” kata Inge. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here