Minum Bubble Tea Setiap Hari Bisa Merusak Ginjal?

1069

Muslim Obsession – Minuman Bubble Tea adalah salah satu minuman populer saat ini. Apalagi minuman yang satu ini kerap dicari saat musim panas seperti sekarang.

Bubble tea (juga dikenal sebagai pearl milk teabubble milk tea, atau boba) adalah minuman yang berasal dari Taiwan, lalu kenikmatannya menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, penggemar minuman ini rela antre berjam-jam untuk mendapatkan segelas bubble tea.

Lalu bagaimana dengan fakta medis yang menyebutkan bahwa sering minum bubble teatiap hari bisa sebabkan gagal ginjal?

Minum bubble tea tiap hari bisa sebabkan gagal ginjal?

Bubble tea adalah minuman yang terdiri dari teh, susu, gula (sesuai selera), dan bola-bola yang terbuat dari tepung tapioka (pearl atau boba). Selain itu, ada pula pilihan toppingseperti popping boba, jeli buah, jeli cincau, agar-agar, atau puding.

Salah satu campuran esensial bubble teaadalah teh. Teh adalah minuman yang mengandung kafein. Minum teh segelas setiap hari, terutama pada pagi hari, dapat membangkitkan energi karena kandungan kafeinnya. Selain itu, teh juga dapat menurunkan risiko diabetes, tekanan darah, dan kolesterol.

Meski sering dikategorikan sehat, tetapi teh mengandung oksalat. Jika teh diminum secara berlebihan setiap hari, zat tersebut dapat terpisah dari urine dan bergabung dengan kalsium untuk membentuk kalsium oksalat batu ginjal.

Batu ginjal ini dapat menutupi jalan keluarnya urine, sehingga semakin lama kelamaan fungsi ginjal dapat terganggu dan menyebabkan gagal ginjal.

Boba dan kalori dalam bubble tea perlu diwaspadai

Pearl atau boba dalam bubble tea juga diketahui memiliki dampak negatif terhadap kesehatan. Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan memberikan peringatan terhadap adanya komponen asam maleat.

Dikutip dari Klik Dokter, mengonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut sesekali tak akan mengakibatkan gangguan kesehatan. Namun, jika mengonsumsi asam maleat pada kadar yang tinggi dan dilakukan dalam jangka waktu lama, bisa menyebabkan kerusakan ginjal.

Selain itu, kalori dari bubble tea termasuk besar, yaitu sekitar 400-600 kalori per gelas. Jumlah kalori tersebut setara dengan satu porsi makan berat seperti nasi Padang. Kalau diminum berlebihan, tentu saja berat badan bisa naik.

Pasalnya, kadang peminumnya tak cukup minum satu gelas, dan itu pun masih mengonsumsi makan besar. Sehingga, ancaman obesitas ada di depan mata akibat besarnya asupan kalori yang masuk.

Susu yang digunakan untuk campuran bubble tea juga beragam. Sebaiknya hindari susu full cream, mintalah susu rendah lemak (low fatatau susu skim). Pemilihan susu yang tepat bisa mengurangi kalori dan gula yang terkandung dalam minuman bubble tea Anda.

Manisnya nikmat, tetapi ada bahaya di baliknya

Kandungan gula di bubble tea sangat banyak. Satu gelas bubble tea bisa mengandung sekitar 20 sendok teh gula.

Padahal, rekomendasi harian gula pada orang dewasa adalah 8 sendok teh saja. Berarti, hanya dengan minum segelas bubble tea Anda sudah melewati asupan gula dua kali lipat!

Ketika gula darah lebih dari 180 mg/dl, tubuh akan mengeluarkan gula melalui urine dari ginjal. Semakin tinggi kadar gula tubuh, semakin banyak juga gula yang dikeluarkan.

Ketika ginjal Anda masih normal, ini bukan masalah. Namun, ketika Anda mengalami diabetes dan terlalu banyak gula yang harus dikeluarkan, ginjal bisa rusak.

Nah daripada minum bubble tea setiap hari, rutin minum air putih jauh lebih menyehatkan dan tak perlu khawatir akan sebabkan gagal ginjal. Selain itu, air putih tidak berkalori dan bebas gula.

Kalau tak mau ginjal rusak, batasi konsumsinya hanya satu atau dua gelas per minggu. Jika Anda ingin minuman yang segar, carilah alternatif yang lebih sehat seperti jus buah. Namun ingat, tanpa tambahan pemanis, ya!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here