Merajut Damai di Negeri Bhinneka Tunggal Ika

13422
Bhinneka Tunggal Ika - Jokowi
Foto diunggah Moazzam Malik di akun Twitternya @MoazzamTMalik dan menuliskan "Happy Indpendence Day Indonesia. Your diversity is an inspiration for us all".

Muslim Obsession – Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengaku kagum dengan masyarakat Indonesia. Empat tahun bertugas di Indonesia, Moazzam menilai banyak mendapat inspirasi dalam kehidupan keagamaan.

Ada nilai lebih, kata Moazzam, yang didapat di Indonesia sepanjang pengalamannya sebagai duta besar. Sebelum di Nusantara, Moazzam pernah bertugas di Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Timur. Dia berpengalaman di banyak negara muslim dunia, termasuk pengalaman keterlibatannya dalam kegiatan Muslim di negaranya, Inggris.

“Dibanding seluruhnya, Indonesia lebih berhasil untuk menjaga toleransi, pluralisme, dan kebersamaan antara kelompok-kelompok agama,” terang Moazzam Malik saat berbicara pada Semiloka Pengayaan Wacana Agama dan Keberagamaan “Rukun, Ragam, Sepadan”, di Bandung pada Rabu, 28 November 2018.

Sebelumnya, apresiasi tinggi atas keragaman di Indonesia juga dituturkan pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud saat berkunjung ke Jakarta dalam jamuan minum teh bersama dengan Presiden Joko Widodo dan beberapa tokoh agama Indonesia, Jumat (3/3/2017).

Saat itu ada sembilan tokoh Islam, empat tokoh Kristen Protestan, empat tokoh Katolik, empat tokoh Buddha, empat tokoh Hindu, dan tiga tokoh Konghucu yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Raja Salman mengungkapkan kekagumannya pada berbagai agama dan keyakinan yang bisa hidup berdampingan dengan damai di Indonesia. Hal itu diungkapkan Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Istana Bey Machmudin usai pertemuan dengan tokoh lintas agama.

“Tadi Raja Salman memberikan sambutan sebentar di awal. Ia mengungkapkan kekagumannya tentang berbagai agama dan keyakinan yang bisa hidup damai berdampingan di Indonesia,” katanya kepada awak media.

Pernyataan Moazzam Malik dan Raja Salman itu tentu bukan sembarang statement. Ada ukuran dan perbandingan yang disampaikan sehingga obyektif. Kekaguman yang didasarkan pada fakta sebuah negeri dengan 17.000 pulau, 516 kabupaten dan kota, 34 provinsi, serta memiliki lebih dari 700 suku dan 1.100 lebih bahasa lokal.

Ya, sejak dahulu masyarakat Indonesia dikenal paling pintar menjunjung tinggi toleransi dan pluralisme agama. Negeri ini memiliki sejarah sosial panjang dan sudah “tahan banting”, menghadapi berbagai serbuan kelompok intoleran agama yang sudah ada sejak beberapa abad silam. Masyarakat Indonesia juga sudah terbiasa hidup dalam kemajemukan (agama, etnis, bahasa dan seterusnya), dan karena itulah motto negara ini adalah Bhinneka Tunggal Ika.

Meskipun ada sejumlah orang, karena motivasi ideologi atau doktrin agama tertentu misalnya atau terpengaruh oleh jenis keislaman tertentu, kemudian berubah menjadi intoleran, sebagian besar masyarakat di Indonesia masih merawat tradisi toleransi agama.

Lihatlah kehidupan di desa-desa dan berbagai daerah di luar Jakarta, bagaimana masyarakat berbagai kelompok agama hidup membaur tetapi tetap memelihara, menjaga, dan mempertahankan keunikan serta menghormati keragaman masing-masing sebagai warisan leluhur dan nenek moyang mereka.

Kondisi ini tentu sangat mendukung kinerja pemerintah dalam merajut damai di tengah-tengah masyarakat. **

 

**Artikel ini dalam versi cetak telah dimuat di Majalah Men’s Obsession Edisi Januari 2019 dengan judul “Merajut Damai di Negeri Bhinneka Tunggal Ika”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here