Menlu: Jangan Lupakan Jasa Palestina untuk Indonesia

804
Menlu - setkabgoid
Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi. (Foto: setkab.go.id)

Surabaya, Muslim Obsession – Mendukung perjuangan Palestina adalah mendukung keadilan sebuah bangsa, yang diduduki dan hak-hak-nya dirampas.

Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, dalam public lecture di hadapan sekitar 600 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Airlangga di Surabaya (24/11/2018).

Lebih lanjut, Menlu RI menyampaikan agar Indonesia tidak lupakan sejarah. Bangsa Palestina memiliki jasa dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia.

Saat ini wilayah Palestina terus didesak, sehingga tinggal menjadi bagian yang sangat kecil.

Oleh karenanya, bersama dengan seluruh masyarakat Indonesia Pemerintah Indonesia akan terus memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, yang juga merupakan amanah konstitusi.

“Adik-adik, Palestina memiliki peran besar dalam memberikan dukungan dan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia, perjuangan Palestina harus terus kita dukung,” tegas Menlu Retno dihadapan mahasiswa dan mahasiswi UNAIR.

Terkait isu pemindahan ibukota Israel ke Jerusalem, Menlu RI menyatakan bahwa ini adalah tindakan yang melawan berbagai resolusi DK PBB.

Kemlu melansir pada Ahad (25/11/2018) bahwa Indonesia harus berperan meyakinkan masyarakat internasional dan negara-negara lain untuk terus menghormati berbagai resolusi DK PBB terkait Palestina.

Menlu RI juga menyampaikan isu Jerusalem adalah salah satu dari 6 isu, yang harus dinegosiasikan oleh Palestina dan Israel, sehingga status-nya tidak boleh diubah.

“Mengubah status Jerusalem, berarti melepas satu per satu isu yang harus di negosiasikan, satu demi satu dilepas hingga tidak ada yang dinegosiasikan, dan selesailah sudah isu Palestina, hilanglah sudah semua hak Palestina,” sebut Menlu Retno.

Selain isu Palestina, Menlu RI juga menyampaikan peran dan langkah diplomasi Indonesia dalam situasi dunia yang semakin tidak menentu dan tantangan yang semakin banyak.

Menlu RI menekankan bahwa rivalitas antara kekuatan-kekuatan besar terjadi di semua lini, di hampir semua wilayah dunia. Hal ini terlihat dalam berbagai pertemuan baru-baru ini seperti di EAS dan APEC.

Dalam situasi seperti ini, Menlu RI menekankan bahwa Indonesia harus tetap dapat berdiri tegak, memperjuangkan kepentingan nasional kita, namun juga tetap dapat berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia.

Menlu RI juga menegaskan bahwa diperlukan upaya terus menerus dari negara-negara ASEAN untuk tetap menjadikan Asia Tenggara kawasan damai, stabil dan sejahtera.

Oleh karena itu penting sekali bagi ASEAN untuk menjaga kesatuan ( unity ) menjaga sentralitas-nya ( centrality ) dan menjaga relevansi-nya.

Dalam konteks inilah Indonesia telah menginisiasi satu konsep kerja sama Indo-Pasifik yang sedang difinalisasi sebagai konsep ASEAN.

“ASEAN tidak boleh pasif dan harus selalu berusaha menjadi bagian dari penyelesaian masalah,” tegas Menlu Retno.

Public lecture Menlu RI di UNAIR Surabaya merupakan bagian dari rangakaian kegiatan “Diplofest” atau Diplomacy Festival yang diadakan Kementerian Luar Negeri di Surabaya pada 23-24 November 2018.

“Diplofest” bertujuan untuk mendekatkan dunia diplomasi dan langkah diplomasi Indonesia kepada mahasiswa dan mahasiswi serta anak-anak millennials. Sebelumya acara Diplofest dilaksanakan di Yogyakarta pada 26-27 Oktober 2018. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here