Mengharukan, Perjalanan Aksi Kemanusiaan Dai-Dai Parmusi di Mamuju

813
Dai-Dai Parmusi menyalurkan bantuan kepada warga korban bencana alam di Mamuju. (Foto: istimewa)

Mamuju, Muslim Obsession – Perjalanan para Dai Parmusi menyalurkan bantuan kepada warga korban bencana alam di Mamuju tak semudah yang dibayangkan. Para dai harus melalui medan yang ekstrim untuk mencapainya.

Tujuan para Dai Parmusi pada Kamis (21/1/2021) adalah Dusun Bullung di Desa Taang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Dusun Bullung berada di salah satu desa yang sangat terpencil.

Untuk menjangkau dusun yang dihuni sekitar 30 KK (kepala keluarga) tersebut, para Dai Parmusi harus melewati jalan-jalan pegunungan yang berbatu dan terjal. Karena medannya sangat ekstrim, bantuan logistik pun sulit disalurkan.

Ini yang menjadi penyebab minimnya bantuan dari tim kemanusiaan. Walhasil, warga di Dusun Bullung kerapkali berinisiatif untuk turun dari gunung menuju tepi jalan dan berharap ada yang membantu mereka.

Baca juga: Dirikan Posko, Dai-Dai Parmusi Bantu Korban Bencana di Mamuju dan Majene

Salah seorang anggota tim kemanusiaan Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) Ustadzah Asnidar, menceritakan kisah warga Dusun Bullung yang menunggu seharian di tepi jalan karena benar-benar sangat membutuhkan bantuan.

“Mereka bilang, Ustadzah, kami di sini dari jam 7 pagi menunggu bantuan. Ya Allah, tak terasa air mata ini keluar karena membayangkan seharian mereka menunggu logistik, sambil menahan lapar,” kisah Ustadzah Asnidar kepada Muslim Obsession, Ahad (24/1/2021).

Warga Dusun Bullung tersebut, jelas Ustadzah Asnidar, ditemui para Dai Parmusi yang tiba di lokasi pukul 5 sore. Mereka menyambut para Dai Parmusi dengan sangat bahagia dan terlihat jelas diwajah mereka bahwa mereka sangat membutuhkan bantuan.

“Tak henti-hentinya ucapan syukur dan terima kasih keluar dari ucapan mereka karena setelah seharian ini barulah mereka mendapatkan bantuan,” terang Ustadzah Asnidar.

Baca juga: Ketua MPR RI: Saya Bangga Jadi Bagian dari Parmusi

Jika didata, imbuhnya, masih sangat banyak hal yang dibutuhkan korban bencana. Namun apa daya kebutuhan mereka masih belum sepenuhnya bisa dicukupi, seperti tenda, obat-obatan, dan perlengkapan bayi.

“Kami pun menyampaikan mohon maaf dan memohon doa dari para korban, insya Allah jika ada rezeki dan umur panjang kami akan datang lagi di pertengahan Februari nanti,” ungkapnya.

Seperti diceritakan salah seorang Dai Parmusi, Ustadz Arief Zakman, tim kemanusiaan Parmusi Kota Palu tiba di lokasi Mamuju pada Senin (18/1/2021). Setibanya di lokasi ba’da Zhuhur, mereka langsung mengatur barang di Posko Parmusi Kota Palu di Jalan Kakatua, dekat Kantor Bupati Mamuju.

“Malamnya ba’da Maghrib, kami membagi bantuan pertama kepada warga setempat,” ujar Ustadz Arief.

Baca juga: Masjid Sederhana Jadi Pusat Perjuangan Dai Parmusi di Papua

Saat itu pembagian bantuan sedikit ricuh disebabkan warga pemilik tempat penitipan barang langsung membagikan bantuan tanpa ada koordinasi dengan tim.

Melihat kondisi itu, jelas Ustadz Arief, mereka langsung mengatur warga dengan mengatur barisan di depan pagar rumah dan mengarahkan satu persatu masyarakat setempat.

“Alhamdulillah, penyaluran bantuan pertama di lokasi Posko berjalan aman dan tertib,” ungkapnya.

Ustadz Arief menjelaskan, pada aksi kemanusiaan kali ini Parmusi bersinergi dengan komunitas dakwah dan relawan peduli bencana dari Berkah Mutiara Qolbu (BMQ) Sulteng, Rumah Sehat Berkah AA (RSBAA), Al Habbah, Makanan Untuk Semua (MUS), Bikers Subuhan Palu, Maxxio, Risma Pemuda Silae, Majlis Subuh Berkah, Gerakan Sejadah Masjid, PMPB Balaesang.

Esoknya, Selasa (19/1/2021) pagi, Dai-Dai Parmusi yakni Ust. Arief Zakman, Ustadz Afdhal Zainal, Usth. Asnidar, dan Ust. H. Haris Kasim, menuju kantor Kodim 1418 Mamuju untuk koordinasi penyebaran bantuan dan minta pengawalan keamanan.

Sesampainya di sana Dai-Dai Parmusi ini disambut dengan baik oleh Komandan Kodim 1418 Mamuju dan mengarahkan anggotanya Sertu Pak Ansus (Babinsa) untuk mengantar langsung ke lokasi penyebaran kedua, yakni di Desa Tadui, Dusun Pangondoang 205 KK, Dusun Manalise 45 KK dan Desa Batu Pannu, Dusun Panuntungan 18 KK.

Baca juga: Mengapa Parmusi Jawa Tengah Mendirikan Satgas Pangan?

Sesampainya di lokasi, sempat beberapa kali para Dai Parmusi memberikan trauma healing dan ceramah agama di Posko Pengungsian Bukit Desa Tadui. Hal ini juga sebelumnya dilakukan di Jalan Kakatua (dekat Posko Parmusi).

“Insya Allah, kami akan datang kembali dengan program berbeda. Bukan hanya menyebarkan bantuan kebutuhan jasmani saja tetapi sekalian memberikan trauma healing dan penguatan rohani melalui nasihat ceramah agama ‘Membentengi Aqidah Umat dan Berbenteng di Hati Umat’,” ujar Korlap Ustadz Afdhal.

Pada Jumat (22/1/2021), kegiatan yang dilakukan beberapa hari itu ditutup dengan penyampaian Khutbah Jumat oleh Ustadz Afdhal di Masjid Desa Kalukku Kec. Kalukku, Kab. Mamuju.

“Alhamdulillah sempat menunaikan Shalat Jumat dan menjadi Khatib Jumat di Masjid Jami’ Nurul Huda dengan tema ‘Mendulang Hikmah dari Bencana Alam’. Doakan kami agar bisa kembali memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang sangat butuh bantuan di sana,” harap Ustadz Afdhal. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here