Mengharukan! Mensos Idrus Peluk Nenek Becce

1107

Pinrang, Muslim Obsession – Tak ada yang istimewa dengan sepetak gubuk tua di salah satu sudut areal pemakaman di Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Wattang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, itu.

Orang yang lalu lalang di sekitar lokasi di Jalan Basuki Rachmat ini nyaris tak ada yang peduli. Di bangunan semi permanen dari material barang bekas ini hidup seorang janda renta. Sandro Becce , begitu ia biasa dipanggil. Sandro dalam bahasa Bugis artinya dukun anak.

Sabtu (7/4/2018) pagi gubuk reyot itu mendadak ramai. Ada tamu istimewa yang bertandang ke rumah janda beranak lima ini. Si tamu tak lain adalah Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham dan rombongan.

Idrus hadir di gubuk tersebut, karena memperoleh kabar Sandro Becce tidak lagi menerima faslitas bantuan sosial (bansos). Tanpa canggung Idrus masuk ke gubuk reyot ini, dan duduk di samping Nenek Becce. Maka mengalirlah perbincangan ringan.

Dalam siaran pers Humas Kementerian Sosial (Kemensos) yang diterima Muslim Obsession, Ahad (8/4/2018), disebutkan Nenek Becce bercerita kepada Idrus, bahwa ia ikut menyaksikan era kolonialisme Belanda dan Jepang. Dan sesekali ia berbicara dalam kedua bahasa itu dengan fasih.

Namun tak ada data sahih kapan Nenek Becce lahir. Sejumlah warga menaksir usianya lebih 100 tahun. Sudah lama Nenek Becce hidup sebatang kara. Kelima anaknya sudah dewasa dan hidup berpencar.

Rombongan dari Jakarta menyaksikan kondisi tempat tinggal si nenek yang jauh dari layak. Bangunan semi permanen, atap bocor, perabotan minim dan sudah reyot.

Idrus Marham mengetahui kasus Nenek Becce dari media. Setelah melalui pengecekan, Nenek Becce dinyatakan memenuhi syarat menerima bansos. Dalam kesempatan itu Idris menyerahkan langsung Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang menunjukkan si nenek berhak mendapatkan bansos Pogram Keluarga Harapan (PKH) Lansia.

Begitu tahu resmi mendapat bantuan lagi, Nenek Becce pun tak sanggup menahan air mata. Idrus memeluknya, selayaknya memeluk ibu sendiri. Mengharukan!

Saat Dirjen Penanggulangan Kemiskinan Kemensos A. Zainal Dulung bertanya, apakah Nenek Becce tahu siapa yang memeluknya?

“Tidak tahu,” jawabnya.

Begitu diberitahu bahwa yang memeluknya adalah Menteri Sosial, yang juga asli Pinrang, air mata Nenek Becce mengalir makin deras. Ia balas memeluk Idrus.

Menurut Idrus, nenek Becce sebetulnya berhak mendapatkan bantuan PKH Lansia.

“Namun karena datanya belum masuk data base jadi ga bisa dapat bantuan,” katanya.

Selama ini Nenek Becce belum pernah menerima PKH, yang diterima adalah bantuan langsung.

“Baru hari ini tadi diserahkan kartu PKH (KKS) yang sudah langsung berfungsi. Dalam kartu itu ada uang Rp2 juta, tahap pertama Rp500 ribu, tahap dua Rp500 ribu, tahap tiga Rp500.ribu dan tahap empat Rp500 ribu,” tutur Idrus.

Mensos mengingatkan, bila ada masalah sebaiknya jangan banyak diskusikan. Lebih baik para pemimpin langsung melihat kondisi lapangan.

”Kalau bisa kita selesaikan kita selesaikan kalau perlu dirapatkan baru kita rapatkan,” katanya.

Selain bansos PKH, Mensos juga menyerahkan bantuan beras sejahtera dan sembako. “Ini ada bantuan beras langsung diberikan untuk tiga bulan. Jadi ini ada 30 kg karena setiap bulannya 10 kg,” katanya.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, dalam penyaluran bansos kadang-kadang tidak bisa dihindari ada yang tidak berhak tapi menerima dan ada yang seharusnya berhak tetapi tidak menerima.

Harry menjelaskan, jika ada yang tidak berhak tetapi menerima itu terjadi karena orang yang tidak berhak menerima tapi masuk database sebagai penerima manfaat.

Sedangkan jika ada yang seharusnya berhak tetapi tidak menerima hal itu bisa terjadi karena orang yang berhak menerima manfaat tidak masuk di database sebagai penerima manfaat.

Jika ada informasi adanya kesalahan penerima manfaat, pihaknya akan segera menindaklanjuti di lapangan.

“Kemensos mempunyai pendamping yang berkedudukan sampai.di tingkat kecamatan, sehingga akan mudah untuk mengecek kebenaran informasi tersebut,” tegas Harry. (arh)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here