Mengenang Dani Anwar: Rumah Aktivis

646

Oleh: Ahmad Yani

Tahun 1987-1989 saya menjadi ketua Pengurus Wilayah PII (Pelajar Islam Indonesia) Jakarta. Teritorial wilayah tidak hanya lima wilayah kota, tapi juga Tangerang, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta hingga Subang.

Dari sinilah saya mengenal lebih dekat dengan Dani Anwar yang menjadi Ketua PD PII Jakarta Pusat, salah satu daerah yang sangat aktif. Seangkatan dengan Dani adalah Alfian Tanjung yang menjadi Ketua PD PII Tangerang.

Tempat kumpul aktivis PII Jakarta Pusat ya di rumahnya yang sederhana, tapi berkah. Saya sebut berkah karena tidak ada sepinya dari pagi hingga malam, apalagi ada pengajian anak-anak kecil.

Pengajian Dani Anwar dan kawan-kawan saya pandu dari rumah ke rumah di Tanah Abang. Untuk menyatukan remaja masjid, dibentuk KOREMTA (Koordinasi Remaja Masjid Tanah Abang), anggotanya remaja masjid yang ada di Tanah Abang seperti Al Makmur, Said Naum, Al Bukhari, Al Akhyar, Al Ikhlas, Nurul Falah, dll.

Keramaian rumah Dani Anwar ditambah lagi dengan menjadi perwakilan Tabloid Salam yang terbit di Bandung, sehingga para pemuda dan remaja datang silih berganti untuk mengambil Tabloid itu. Saya sendiri menjadi salah satu penulis di Tabloid itu.

PII dan Remaja Masjid enak diajak beraktivitas dakwah, banyak kegiatan dilakukan hingga mereka menjadi kader-kader dakwah. Meskipun rumah saya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, sebagai Ketua PW PII Jakarta saya jadi sering ke Tanah Abang, khusus di Jl. Kebon Pala I, ini terus berlangsung hingga era tahun 90 an, meskipun saya tidak lagi jadi ketua PII. Sebagai pembina KOREMTA saya harus melakukan koordinasi, hingga kini banyak diantara mereka yang menjadi khatib, dan pengurus masjid.

Sebagai caleg, untuk keperluan kampanye yang lebih bermanfaat, beliau tidak hanya menyiapkan kaos dan atribut kampanye, tapi juga berupa buku yang saya tulis, waktu itu buku yang dipesan 1000 eksamplar dan cover belakang dicetak dengan foto beliau adalah Panduan Masuk Surga

Kesibukan masing-masing membuat saat jarang berjumpa langsung. Ramadhan tiga tahun lalu, sebagai pengurus masjid Al Bukhari di Jl. Kebon Pala I, saya diminta memberikan ceramah berbuka puasa. Beliau memang kader dakwah yang dibanggakan.

Aktivitas yang digelutinya di PKS mengantarkannya menjadi anggota DPRD DKI dan DPD RI, hingga wafatnya hari Senin, 3 Agustus 2020, statusnya sebagai anggota DPRD DKI, tentu saja banyak orang yang merasa kehilangan. Semoga Allah SWT ampuni, rahmati, diluaskan kuburnya dan dimasukkan ke dalam surga. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here