Mengenal Khilafatul Muslimin dan Pimpinannya yang Ditangkap Polisi

554

Jakarta, Muslim Obsession – Polisi telah menangkap pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja, pimpinan tertinggi kelompok Khilafatul di Lampung, pada Selasa (7/6).

Lalu, siapa sebenarnya sosok Abdul Qadir Hasan Baraja? Bagaimana rekam jejaknya? Apa itu Khilafatul Muslimin?

Direktur Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Brigjen R Ahmad Nurwakhid menyebutkan Abdul Qadir Hasan Baraja adalah mantan anggota NII. Ia juga salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, bersama Abu Bakar Ba’asyir (ABB).

Selain itu, Abdul Qadir Baraja pernah dua kali ditahan. Pertama karena kasus terorisme. Yang kedua karena pengeboman di Jawa Timur dan Borobudur.

“Baraja telah mengalami dua kali penahanan. Pertama pada Januari 1979 berhubungan dengan teror Warman, ditahan selama tiga tahun. Kemudian ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal tahun 1985,” kata Nurwakhid, yang dikutip detikcom, Selasa (7/6/2022).

Apa Itu Kelompok Khilafatul Muslimin?

Nurwakhid menyebutkan, kelompok Khilafatul Muslimin memiliki ideologi yang berkaitan dengan gerakan terorisme berdiri pada 1997 di Lampung. Hal tersebut dikaitkan dengan penangkapan NAS, tersangka teroris di Bekasi.

“Dampak ideologis, gerakan ini memiliki visi dan ideologi perubahan sistem sangat rentan bermetamorfosa dalam gerakan teror. Lihatlah kasus penangkapan NAS, tersangka teroris di Bekasi, yang ditemukan di kontrakannya kardus berisi Khilafatul Muslimin dan logo bordir Khilafatul Muslimin,” kata Nurwakhid.

Menurut BNPT, Khilafatul Muslimin mirip dengan organisasi teroris lainnya.

“Aspek ideologi sangat berbahaya dengan memiliki cita ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI, JI, JAD maupun jaringan terorisme lainnya,” ujar Nurwakhid.

Khilafatul Muslimin mengaku tidak menentang Pancasila. Namun, katanya, Khilafatul Muslimin mengkafirkan sistem yang tak sesuai dengan pandangannya.

“Pengakuan mereka tidak bertentangan dengan Pancasila, namun ideologi mereka adalah mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya. Dua, secara historis, pendiri gerakan ini sangat dekat dengan kelompok radikal seperti NII, MMI, dan memiliki rekam jejak dalam kasus terorisme,” imbuhnya.

Abdul Qadir Hasan Baraja telah ditangkap pihak kepolisian. Penangkapan itu dilakukan tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin Hengki. Dia belum menjelaskan detail kasus yang membuat Baraja ditangkap.

“Ini mau dibawa dari Lampung ke Jakarta,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada detikcom, Selasa (7/6/2022).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan menyebut Baraja merupakan pemimpin tertinggi Khilafatul Muslimin. Dia menyebut Baraja akan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa.

“Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin. Sekarang tim dari Polda Metro sedang berada di Lampung untuk membawa yang bersangkutan ke Jakarta untuk proses pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Zulpan.

Sebelum ditangkap, kelompok Khilafatul Muslimin yang dipimpinnya sempat melakukan konvoi ‘kebangkitan khilafah’ di Jakarta. Berikut rangkaian peristiwa selengkapnya.

29 Mei 2022: Kelompok Khilafatul Muslimin melakukan konvoi di Cawang, Jakarta Timur pada Minggu (29/5/2022) pukul 09.14 WIB. Salah satu poster yang dibawa berbunyi “Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah”.

31 Mei 2022: Amir Khilafatul Muslimim DKI Jakarta Abudan menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda rutin untuk mensyiarkan khilafah sebagai bagian dari ibadah.

7 Juni 2022: Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja ditangkap di Lampung. Baraja kemudian dibawa ke Jakarta. (Al)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here