Mengenal Afghanistan Pasca Kemenangan Taliban

682
Tentara Taliban. (Foto: the washington post)

Taliban didirikan oleh para santri militan di Kandahar, sebuah kota di seberang perbatasan Pakistan, pada Juli 1994. Meskipun baru diproklamirkan pada Oktober 1994. Dari Kandahar inilah milisi Taliban melancarkan serangan-serangan ke kota-kota di Afghanistan dan akhirnya berhasil merebut Kabul, menumbangkan pemerintahan Burhanudin Rabani dan mengusir pasukan mereka ke utara sampai ke lembah Pansjher di perbatasan Tajikistan.

Sejak saat itu kekuatan anti-Taliban yang terusir dari Kabul itu kemudian membentuk satu organisasi yang mereka namakan “Aliansi Utara.”

Sementara itu Taliban praktis sejak 1996 resmi berkuasa di Afghanistan dan membentuk pemerintahan Emirat Islam Afghanistan. Dengan menegakkan Syariat Islam sebagai dasar negara.

Namun situasi berbalik 180 derajat ketika terjadi pemboman gedung World Trade Center di New York, AS, pada September 2001. Oleh karena Taliban dianggap melindungi Osama bin Laden dan Al-Qaeda di Afghanistan yang dituding Gedung Putih sebagai aktor intelektual aksi teror terhadap gedung WTC maupun Pentagon, maka Presiden George W Bush memutuskan untuk menginvasi Afghanistan dengan dalih War on Terror atau perang terhadap terorisme.

Kemenangan Taliban Merebut Kabul, Katalisator Terciptanya Keseimbangan Kekuatan Internasional Baru di Asia Selatan dan Asia Tengah?

Sehubungan dengan skema Bush tersebut, maka AS selain menggalang aliansi internasional dengan beberapa negara Eropa Barat yang tergabung dalam NATO untuk menumbangkan pemerintahan Taliban, juga mengikutsertakan Rusia.

Dalam skema tersebut, maka Presiden Vladimir Putin mendesak Presiden Bush untuk melibatkan kekuatan-kekuatan anti-Taliban yang tergabung dalam Aliansi Utara, untuk dilibatkan dalam skema War on Terror Presiden Bush.

Dengan kata lain, ikut mendukung skema invasi AS dan NATO ke Afghanistan, dan membentuk pemerintahan baru pasca Taliban, yang kali ini melibatkan kekuatan Aliansi Utara yang didukung Rusia.

Sekarang 20 tahun setelah invasi AS ke Afghanistan dan tumbangnya pemerintahan Emirat Islam Afghanistan yang dimotori Taliban, Taliban kembali menguasai Kabul dan sebagian besar provinsi di Afghanistan.

Sekitar lima ribu tentara dikerahkan untuk membantu evakuasi diplomat AS dari Kabul, yang sudah dikepung kelompok Taliban.

Saat ini, menurut beberapa sumber terpercaya, masih tersisa 10 persen wilayah yang dikuasai aliansi Utara di daerah perbatasan dengan Tajikistan, sementara Ashraf Ghani menuju Tajikistan dan demikian juga kelompok-kelompok pendukungnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here