Oleh: Ustadz Felix Siauw (Pengemban Dakwah)
Data Kementrian Kesehatan RI di 2018 menunjukkan pada kita bahwa di Indonesia, hanya ada 4 dokter tiap 10.000 penduduk, dan 2 bidan dan perawat tiap 1000 penduduk
Jumlah yang sangat minim sekali, apalagi dalam masa pandemi ini, keberadaan para tenaga kesehatan itu, umpama jihad, layaknya mujahid di garis depan
Artinya, secara hitungan resiko, mereka yang terpapar lebih banyak bahaya, lebih lelah, lebih susah. Bukan hanya mereka, keluarga mereka pun pasti harus lebih bersabar
Karena itu, ketika ada yang memuliakan mereka, memberi fasilitas premium pada mereka, meringankan beban mereka, maka ini kebaikan besar dipandang dari sudut agama
Sebab bila mereka kelelahan, payah dan tumbang, maka itu berarti membahayakan semua warga yang harusnya bisa mereka rawat, yang bisa mereka bantu
Menjadi perawat perlu pendidikan, apalagi menjadi dokter, tambahan lagi dokter spesialis. Andai yang awam sakit, mereka akan merawat, bagaimana bila perawat yang sakit?
Karena itu, kita sangat sayangkan, perilaku sebagian kita, yang mungkin karena tidak memahami, lalu takut secara berlebih, menolak tenaga kesehatan di lingkungan mereka
Mereka khawatir bahwa ketika para tenaga kesehatan yang tinggal disekitar mereka, akan membawa virus pula, padahal para tenaga kesehatan sudah berjuang di garis depan
Bayangkan, perjuangan kita mungkin #dirumahaja, sedang para tenaga kesehatan, berjibaku di RS. Untuk apa? Menyelamatkan warga sekitar. Saat pulang untuk istirahat, lalu warga menolak, bagaimana perasaan mereka?
Wabah covid-19 ini ujian, dan jawaban isiannya sudah disampaikan sebelum wabah ini terjadi. Ini ujian bagi teori yang sudah kita dapatkan dalam kajian-kajian
Tentang kebersamaan, tentang ukhuwah, tentang membantu, meringankan beban, memenuhi hajat sesama Muslim. Agar kita diperhatikan dan disayangi Allah
Andai menyulitkan para mujahid kesehatan di garis depan memerangi wabah ini adalah sebuah keburukan. Tentu membantu dan memuliakan mereka adalah bagian kebaikan
Dan ketika mereka berhasil menyelamatkan nyawa manusia, kita pun mendapatkan pahalanya, tanpa mengurangi pahala mereka. Bila belum bisa membantu, minimal jangan menyusahkan mereka