Melihat Lebih Dekat Indahnya Ukiran Al-Quran di Batu Marmer Masjid Al-Muhtarom

879

Pekalongan, Muslim Obsession – Setiap masjid pasti memiliki gaya dan arsitektur sendiri. Bahkan bangunan masjid kadang memiliki keunikan dari yang lain. Seperti halnya Masjid Al-Muhtarom, Alun-alun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Terdapat keunikan di masjid ini berupa ukiran lembaran Al-Quran dari marmer.

Lembaran-lembaran ayat Al-Quran yang ditulis dalam ukuran besar di batu marmer alam terpajang di sayap kanan masjid. Hal itu menjadi perhatian masyarakat usai menunaikan shalat. Karena keindahan ukiran Al-Quran dalam batu marmer ini sangat mempesona.

Lembaran-lembaran batuan marmer bertuliskan ayat-ayat Al-Quran ini berukuran 60 X 90 centimeter, dengan ketebalan rata-rata sekitar 2 centimeter. Al-Quran ini dibuat oleh Hidayat Siba, perajin prasasti di Kota Kajen.

Ia mengungkapkan, ide awal pembuatan Al-Quran dari marmer karena Al-Quran yang ditulis di kertas kurang diminati dan berisiko rusak. Terlebih saat ini makin banyak Al-Quran jenis digital. Oleh karenanya, ia membuat karya yang monumental agar bisa dinikmati oleh umat Islam.

“Saya membuat Al-Quran dari marmer ini sejak tahun 2011, hingga tahun 2020 yang baru terbuat sebanyak 12 juz, dari total 30 juz,” kata Hidayat di Pekalongan, belum lama ini.

Menurutnya, yang dipamerkan di masjid Al Muhtaram saat ini baru 8 juz, sisanya masih ada di bengkelnya. “Walaupun ditengah wabah virus corona, pembuatan terus dilakukan, harapannya nanti apabila sudah selesai akan dipamerkan di masjid Al Muhtaram,” ujarnya.

Hidayat mengungkapkan pada awalnya pembuatan Al-Quran tersebut dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan waktu sembilan hari untuk menulis satu lembar Al-Quran di batu marmer tersebut.

Namun, untuk sekarang dengan adanya bantuan cutting stiker, untuk membuat satu halaman bisa selesai dalam satu hingga dua hari. “Jika Al-Quran itu jadi, maka akan ada 600 keping marmer, dengan ukuran perlembarnya 60 X 90 centimeter. Sehingga, berat total untuk 30 juz sebesar 14 ton,” ungkapnya.

Hidayat menambahkan, untuk membuat Al-Quran marmer tersebut perlembarnya membutuhkan biaya Rp 1,7 juta jika bahan marmer berasal dari Tulungagung. Sedangkan jika marmer impor dari Italy, maka biaya perlembarnya sekitar Rp 2,1 juta.

Jadi total biaya untuk membuat 30 juz Al-Quran marmer ini menelan biaya Rp 1 miliar lebih. “Awalnya saya swadaya membuat sendiri, namun sekarang kita juga mencari donatur yang siap berpartisipasi untuk membuat Al-Quran marmer ini,” tambahnya.

Menurutnya, setelah Al-Quran marmer dipajang di Masjid Al-Muhtarom sudah banyak manfaatnya, baik dibaca maupun untuk belajar anak-anak TPQ. Di era digital saat ini, kata dia, setiap orang kemana-mana sudah membawa Al-Quran, yakni aplikasi Al-Quran di handphone.

Sehingga, Al-Quran secara fisik kemungkinan akan berkurang, karena orang jarang membeli mushaf Al-Quran, sebab di setiap handphone sudah ada aplikasi Al-Quran. “Tujuan saya agar Al-Quran dengan bahan marmer ini lebih awet. Bahan batu marmernya dari Tulungagung, Makassar, hingga marmer impor dari Itali,” ujarnya.

Ia berharap, Al-Quran marmer tersebut bisa selesai, dan akan menjadi milik bangsa Indonesia. Menurutnya, di Indonesia belum ada Al-Quran berbahan marmer, yang sudah ada Al-Quran berbahan kayu dan besi. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here