MDHW Ajak Hentikan Polemik ‘Selain NU Salah Semua’

930
Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW)

Jakarta, Muslim Obsession – Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) mengajak masyarakat dan tokoh agama menghentikan polemik kalimat “Kalau dipegang selain NU salah semua” dari Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj pada pidato di Harlah ke-73 Muslimat NU di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (27/1/2019).

Sebab, menurut MDHW, hal itu terjadi akibat pengutipan kalimat secara tidak lengkap sehingga menimbulkan makna keliru.

“Menurut saya, maksud Kiai Said, bukan NU yang harus menguasai semua. Bukan pula yang selain NU salah semua. Justru NU sering jadi korban disalahkan. Kebudayaan atau tradisi agama yang baik yang hidup di masyarakat, bisa disalahkan oleh orang luar NU dengan alasan bidah, termasuk tari-tari sufi yang ditampilkan pada harlah Muslimat NU,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PB MDHW Hakim Muzayyan.

Menurut Hakim, mengutip kalimat secara tidak utuh bisa menimbulkan fitnah, prasangka yang membuat keresahan di masyarakat. Situasi seperti ini akan dimanfaatkan oleh ahli-ahli hoaks yang mengancam persatuan dan kerukunan bangsa.

Ia mengaku heran, berita negatif dari tokoh NU atau tentang NU, mudah viral dan menimbulkan reaksi yang cepat, bahkan dari publik figur, seolah-olah menunggu ada kesalahannya. Juga seolah ada pihak tertentu yang menunggu kesalahan tokoh NU, lalu menyebarkannya secara masif.

“Apa yang disampaikan Kiai Said ada konteksnya dan jangan cuma teks yang langsung dipahami secara mentah dan serampangan. Tanpa melakukan tabayun atau klarifikasi dulu,” lanjutnya.

Menurut Hakim, untuk menghindari polemik semacam itu, seharusnya masyarakat, terutama tokoh jangan dulu gampang menyampaikan komentar, melainkan tabayun dan silaturahim serta berdialog terlebih dahulu agar lebih jelas duduk perkaranya. Itu merupakan kunci solusi.

Peran media, sambungnya, sebagai salah satu pilar demokrasi sangat penting dalam menjaga dan membentuk situasi kondusif di masyarakat, apalagi saat ini ini sudah memasuki masa kampanye pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, masa yang rentan terjadinya gesekan baik antarmasyarakat atau antarkelompok.

“Dalam masa-masa mendekati pemilu ini, perdamaian, kerukunan dan persatuan antar masyarakat sangat penting. Sehingga nanti bisa memilih sesuai dengan hati nuraninya. Terakhir kami dari PB MDHW mengucapkan selamat Harlah Muslimat NU yang ke-73. Kami mengapresiasi acara yang luar biasa digelar oleh Muslimat NU kemarin di GBK, sukses untuk Muslimat NU,” kata Hakim. (Vina)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here