Maulid Nabi Muhammad Saw. dan Revolusi Peradaban Dunia

1633
Unta
Unta dan pemiliknya di gurun pasir. (ilustrasi)

2. Abdullah selamat dari undian kematiannya. Hidup dan mati adalah milik Allah.

Berkaca dari protes kaumnya ketika penggalian, Abdul Muthalib merasa dirinya lemah di hadapan kerabatnya. Ia kemudian berdo’a di Ka’bah agar diberikan keturunan yang banyak sehingga keluarga dan keturunannya terlindungi. Dia berjanji akan mengurbankan seorang anaknya jika do’anya dikabulkan.

Abdul Muthalib mendapatkan jodoh lagi, dan akhirnya dikaruniai beberapa anak laki laki. Putra bungsunya adalah Abdullah.

Ketika Abdullah sudah dewasa, Abdul Muthalib mengumpulkan istri dan anak-anaknya. Ia menceritakan nadzarnya, kemudian membawa Abdullah yang menurut saja untuk disembelih di pelataran Ka’bah.

Melihat hal itu, ibu-ibu dan anak-anak Quraisy protes. Mereka menghadang langkah Abdul Muthalib dan Abdullah, melucuti pisau Abdul Muthalib. Namun Abdul Muthalib tidak menyerah. Dia hanya menunda sejenak untuk berkonsultasi dengan seseorang yang berasal dari Yatsrib yang dikenal sangat bijaksana.

Akhirnya rombongan besar Abdul Muthalib ke Yatsrib, namun tidak bertemu karena orangnya pergi ke Khaibar. Rombongan kemudian menuju Khaibar dan bertemu dengan orang bijaksana tersebut yang ternyata seorang perempuan bernama Quthbah yang juga dipanggil Sajjah.

Sajjah menyarankan mengganti Abdullah dengan unta dengan kelipatan sepuluh melalui undian.

Rombongan pulang ke Makkah, kemudian dilakukan undian. Berkali-kali keluar nama Abdullah hingga terkumpul 100 unta. Dan akhirnya keluar unta. Abdul Muthalib tidak puas, kemudian mengundi lagi dan ternyata sampai 3 kali tetap keluar unta. Akhirnya undian dihentikan, dan diputuskan Abdullah diganti dengan 100 unta untuk dikurbankan.

Setalah pengurbanan unta itu, Abdullah dikawinkan dengan Aminah putri Wahab pemimpin Bani Zuhrah. Abdul Muthalib juga kawin lagi dengan putri Wuhayb saudara Wahab, yaitu Hallah.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa hidup dan mati adalah milik Allah dan derajat manusia sangat tinggi dibanding derajat binatang. Oleh karena itu, kehidupan manusia tidak boleh jatuh seperti kehidupan binatang agar manusia selamat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here