Masuk 50 Besar ADWI 2021, Desa Wisata Alamendah Didorong Bangkitkan Ekonomi Kreatif

551
Sandiaga Uno saat berada di Desa Wisata Alamendah. (Foto: Kemenparekraf)

Bandung, Muslim Obsession – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Desa Wisata Alamendah menjadi salah satu pengungkit untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19.

Desa Alamendah yang terletak di Kecamatan Rancabali, Bandung, Jawa Barat, masuk ke dalam 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 karena memiliki potensi agrowisata, wisata religi, hingga wisata alam.

Sandiaga mengatakan, Alamendah menjadi salah satu simbol kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebab, desa wisata ini memiliki banyak potensi yang berdaya saing tinggi.

“Desa Wisata Alamendah ditetapkan sebagai 50 desa wisata terbaik. Atas nama Kemenparekraf, hari ini kami saat berbahagia bahwa Desa Wisata Alamendah ini menjadi satu simbol kebangkitan ekonomi,” ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis Kemenparekraf, ahad (12/9/2021).

Daya tarik Alamendah bagi wisatawan antara lain berupa alam yakni Kawah Putih, daya tarik alam Ranca Upas, peternakan sapi perah, agrowisata pertanian sayur dan buah, Arboretum Park Alamendah, wisata edukasi berupa jelajah kopi, dan ada juga bird watching.

Di desa ini juga berkembang sentra ekonomi kreatif yang menjadi daya tarik di antaranya kesenian dog-dog, pencak silat, tarian jaipong, hingga alat musik khas Sunda berupa calung, kecapi, suling, dan karinding.

Desa Wisata Alamendah juga menjadi salah satu desa agronomi termaju dan terpadat di Kecamatan Rancabali dengan mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani dan pedagang. Namun, saat pandemi perekonomian di Desa Wisata Alamendah turut terdampak.

Ia berharap dengan terpilihnya Desa Wisata Alamendah dapat menjadi bagi berkah bagi seluruh masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

“Jadi seiringnya PPKM, kita harapkan Desa Wisata Alamendah ini bisa segera pulih dan membuka berkah bagi masyarakat. Insya Allah menjadi sejahtera,” ucap Sandiaga.

Kepada Desa Alamendah, Awan Rukmawan menjelaskan, desanya memiliki atraksi andalan salah satunya bird watching.

Dalam kegiatan ini, wisatawan dapat mengamati burung di alam bebas dengan mata telanjang, menggunakan alat bantu seperti teleskop atau teropong binokular, atau sekadar mendengarkan suara cuitan burung. Uniknya atraksi ini merupakan satu-satunya atraksi yang dikenakan biaya dalam mata uang dolar AS.

“Di sini ada 124 jenis burung di antaranya ada burung elang jawa dan poksay. Wisatawan juga bisa kasih makan beberapa burung di sini,” ujarnya.

Desa dengan luas 2.265 km² ini juga menghadirkan wisata religi sehingga wisatawan dapat belajar mengaji, mengikuti kajian, hingga belajar dzikir.

Desa Wisata Alamendah turut dikenal dengan agrowisata yang menyediakan wisatawan untuk memetik hingga menanam tanaman stroberi. Ada 5 jenis stroberi yang ditanam di Desa Wisata Alamendah, yakni KP Belut, Manora, Mencir, Cenia, dan Earlibret.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf pun mencicipi stroberi dan menanam stroberi bersama warga setempat. Ia sangat takjub dengan rasa manis yang dihasilkan dari kebun stroberi di sana. “Enak, tidak asem stroberi di sini,” ujarnya.

Tak hanya itu saja, dalam kesempatan tersebut, Menparekraf juga berkunjung ke Curug Awi Langit sembari minum kopi khas alam ia juga menikmati sajian atraksi pencak silat dalam air dengan background air terjun dan bebatuan.

Di penghujung acara, Sandiaga memberikan karangan bunga atas lahirnya sapi ADWI yang lahir saat Alamendah masuk 100 besar. Ia juga memberikan 10 sepeda untuk Desa Wisata Alamendah.

“Sebelumnya, dengan sedih disebutkan bahwa walaupun ada track sepeda tetapi sepedanya masih pinjam, oleh karena itu kami menyerahkan sepeda sebanyak 10 unit tanpa harus menjawab kuis. Tidak ada tebak-tebakan tetapi langsung 10 unit sepeda langsung kami berikan,” katanya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here