Muslim Obsession – Masjidil Haram telah mendedikasikan lereng utara yang menghubungkan lantai Grand Masjidil Haram dan lantai dasar gedung Tawaf di perluasan Raja Abdullah untuk para penyandang disabilitas.
Seperti dilansir Saudi Gazette, koordinasi telah dilakukan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kesiapan lereng sebelum dibuka untuk pengunjung Masjidil Haram.
Kepresidenan telah meluncurkan proyek penasehat untuk mempelajari dan mengembangkan kriteria aksesibilitas yang komprehensif di Masjidil Haram dan taman dan fasilitasnya untuk memungkinkan semua pengunjung, peziarah, dan jamaah umrah untuk dengan mudah mencapai semua fasilitas dan layanan.
Pada Sabtu pekan lalu, Kementerian Haji dan Umrah di Arab Saudi mengumumkan bahwa 10 juta jamaah telah berhasil melakukan umrah sejak 4 Oktober 2020.
Ibadah dilakukan menyusul peluncuran prosedur “umrah yang aman” dan pemulangan secara bertahap para peziarah ke Dua Masjid Suci.
Kementerian juga mengungkapkan lebih dari 12.000 visa telah dikeluarkan sejak Kerajaan mulai menerima peziarah dari negara lain pada 10 Agustus tahun ini.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Abdulfattah Mashat mengatakan, kapasitas umrah saat ini 70.000 jamaah per hari. Ia berharap bisa meningkatkan kemampuan menjadi 3,5 juta per bulan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Tata cara pendaftaran, izin umrah, dan masuk ke Dua Masjidil Haram hanya dilakukan melalui aplikasi Tawakkalna. Otoritas kesehatan di Kerajaan telah menyetujui vaksin untuk semua orang di atas usia 12 tahun.
Adapun peziarah internasional, disarankan untuk mendaftarkan status vaksinasi mereka di platform online 72 jam sebelum bepergian ke Kerajaan.
Kementerian menekankan bahwa mereka akan terus berusaha untuk melindungi kesehatan dan keselamatan jamaah dan pengunjung. Serta mengharapkan semua orang untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan yang dirancang untuk mencegah penyebaran COVID-19.
