Masjid Uighur yang Dihancurkan China Diubah Jadi Toilet Umum

876

Urumai, Muslim Obsession – Pemerintah tengah gencar menghacurkan masjid-madjid milik Muslim Uighur. Salah satu masjid yang dirusak itu dijadikan toilet umum. Beberapa pengamat, hal ini dinilai sebagai bagian dari kampanye dengan tujuan menghancurkan semangat Muslim Uighur.

Dilansir di Radio Free Asia, Sabtu (15/8), laporan pembangunan kamar kecil di bekas situs Masjid Tokul, Desa Suntagh Atush ini, datang beberapa hari setelah Layanan Uighur RFA mengetahui pihak berwenang merobohkan dua dari tiga masjid di sana.

Tindakan ini dilakukan guna melaksanakan arahan menghancurkan tempat ibadah Muslim secara massal yang diluncurkan pada akhir 2016, dikenal sebagai “Perbaikan Masjid”.

Upaya ini merupakan bagian dari serangkaian kebijakan garis keras di bawah pemimpin tertinggi Xi Jinping. Sebelumnya, mereka melakukan penahanan massal sebanyak 1,8 juta orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya di jaringan luas kamp interniran XUAR, yang dimulai pada April 2017.

RFA juga baru-baru ini melakukan wawancara telepon dengan Ketua Komite Lingkungan Uyghur dari desa Suntagh di Atush. Kota setingkat kabupaten ini berpenduduk sekitar 270 ribu orang di bawah administrasi prefektur Kashgar, wilayah penghasil kapas dan anggur di barat daya XUAR.

Dalam wawancara tersebut, ketua komite meminta agar namanya dibuat anonim dengan alasan keamanan. Ia juga menyebut toilet telah dibangun sebagai ganti bangunan lama oleh rekan-rekan Han (China).

“Ini toilet umum mereka belum membukanya, tapi sudah dibangun,” katanya.

Saat ditanya apakah memang ada kebutuhan WC umum di masyarakat sekitar, ia menyebut warga punya WC di rumah masing-masing. Sehingga tidak ada masalah terkait keberadaan toilet.

Ketua komite juga mengatakan, Suntagh terletak sekitar tiga kilometer di luar pusat Atush. Area itu hanya sedikit bahkan tidak ada sama sekali wisatawan yang sekiranya memerlukan akses ke kamar kecil.

Dia mengakui, pembangunan toilet tersebut kemungkinan besar untuk menutupi reruntuhan Masjid Tokul yang hancur. Selain itu untuk keperluan pemeriksaan kelompok atau kader yang berkunjung ke daerah tersebut.

Kepala desa mengatakan tidak jelas berapa banyak orang yang bisa ditampung oleh kamar kecil itu. “Itu masih tutup, jadi aku bahkan belum masuk,” katanya.

Warga Suntagh lainnya, yang juga menolak disebutkan namanya, mengatakan salah satu dari dua masjid yang baru-baru ini diketahui dirobohkan sekitar musim gugur 2019, Masjid Azna, telah diganti dengan “toko serba ada”.

Toko ini menjual alkohol dan rokok yang penggunaannya tidak disukai dalam Islam. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here