Masjid Baiturrahman, Simbol Bumi Serambi Mekah

4542
Masjid Baiturrahman Aceh (Foto: YouTube)

Jakarta, Muslim Obsession – Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh memiliki sejarah yang panjang. Selain tsunami, masjid ini menjadi saksi bisu atas berbagai peristiwa penting yang pernah terjadi di Aceh. Dalam perjalanannya, masjid kebanggaan masyarakat Serambi Mekah ini telah mengalami beberapa kali perluasan dan pemugaran.

Kitab kerajaan mengatakan bahwa masjid ini pertama kali dibangun dari kayu pada tahun 1621 di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Beberapa orang mengatakan masjid ini bahkan dibangun lebih awal pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah, Masjid Baiturrahman menjadi sejarah perjalanan Aceh selama 4 abad lebih tua dari umur Republik Indonesia.

Kolektor Manuskrip Kuno Aceh, Tarmizi Abdul Hamid mengatakan nama masjid diubah pada tahun 1957. Dari yang sebelumnya Masjid Raya Banda Aceh menjadi Masjid Raya Baiturrahman. Perluasan Masjid Raya Baiturrahman juga terus dilakukan. Pada 1991-1993, Gubernur Aceh Ibrahim Hasan melakukan perluasan meliputi halaman depan dan belakang serta masjid itu sendiri.

“Bagian masjid yang diperluas, meliputi bagian lantai masjid tempat sholat, perpustakaan, ruang tamu, ruang perkantoran, aula, dan tempat wudhu,” terangnya.

Sedangkan perluasan halaman meliputi taman dan tempat parkir serta satu buah menara utama. Sehingga luas ruangan dalam masjid menjadi 4.760 m2 berlantai marmer buatan Italia, jenis secara dengan ukuran 60 × 120 cm dan dapat menampung 9.000 jemaah.

Kini, dengan adanya perluasan, wajah baru Masjid Raya Baiturrahman memiliki 7 kubah, 4 menara, dan 1 menara induk. Sesuai dengan perkembangan, luas area Masjid Raya Baiturrahman kurang lebih 4 hektare. Di dalamnya terdapat sebuah kolam dan menara induk.

Saat ini, Masjid Raya Baiturrahman tidak sekedar tempat pelaksanaan ibadah dan shalat, tapi juga menjadi salah satu destinasi wisata heritage Aceh. Berbagai pembenahan dan perbaikan terus dilakukan untuk memperkuat fungsi dan eksistensinya sebagai ikon kebanggaan masyarakat Tanah Rencong.

“Masjid raya ini merupakan situs sejarah yang harus dilindungi, dirawat, dan dijaga. Keberadaan masjid yang dirancang dengan arsitektur Timur Tengah ini menjadi suatu yang sakral dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Aceh,” ujar Tarmizi.

Keberadaan masjid ini juga menjadi ikon Bumi Serambi Mekkah. Karena itu, ada istilah yang menyebutkan belum sah menginjak kaki di Aceh jika belum berkunjung ke Masjid Baiturrahman. Para wisatawan yang berkunjung ke masjid kini tidak lupa mengabadikannya dengan berswafoto (selfie).

“Setelah direnovasi sekarang, orang Aceh sendiri harus bertanggung jawab. Tidak hanya megah saja, tapi harus memakmurkan. Harus beribadah di sana. Masjid Baiturrahman menjadi masjid yang paling masyhur di Aceh,” jelasnya. (Bal)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here