Masihkah Al-Quran Bersama Kita?

901

Ketiga, Allah Swt. akan mengangkat derajat orang-orang yang selalu membaca Al-Quran, mempelajari isi kandungannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Kitab Al-Quran dan Allah merendahkan kaum yang lainnya (yang tidak mau membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Quran),” (HR. Bukhari).

Orang-orang yang membaca Al-Quran, mempelajari isi kandungannya, dan berusaha mengamalkannya tentu merupakan hamba-hamba Allah pilihan. Bagaimana tidak, merekalah orang-orang yang konsisten berdialog dengan Allah ‘Azza wa Jalla melalui bacaan Al-Quran. Kelompok ini pula yang sangat mencintai Allah karena ketekunannya mengkaji kandungan Al-Quran dan berusaha semaksimal mungkin untuk mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka tak mengherankan jika Rasulullah Saw. mengatakan jika kelompok ini akan ditinggikan derajatnya oleh Allah ‘Azza wa Jalla.

Keempat, orang-orang yang membaca Al-Quran akan mendapatkan ketenangan jiwa. Mengenai hal ini, kita akan teringat bait syair dalam kidung karangan Sunan Bonang yang menjadikan Al-Quran sebagai salah satu tombo ati (obat hati). Bagi orang-orang yang membaca dan benar-benar memperhatikan makna Al-Quran, ketenangan jiwa akan diraihnya. Hal ini selaras dengan firman Allah Swt.: “Dan Kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian,” (QS. Al-Isra’:82).

Dan keutamaan membaca Al-Quran yang kelima, para pembaca ayat-ayat Al-Quran akan mendapatkan syafa’at (pertolongan) pada Hari Kiamat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah Saw. bersabda: “Bacalah Al-Quran. Sesungguhnya Al-Quran akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi sahabatnya,” (HR. Muslim, hadits no.804).

Pada hadits yang lain Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Pada Hari Kiamat nanti Al-Quran akan datang dan berkata: ‘Wahai Tuhan berilah ia perhiasan’. Maka dipakaikanlah mahkota kemuliaan. Kemudian Al-Quran berkata lagi: ‘Wahai Tuhan tambahkanlah’. Maka dipakaikanlah perhiasan kemuliaan. Kemudian Al-Quran berkata lagi: ‘Wahai Tuhan ridhailah ia’. Maka Tuhanpun meridhainya. Kemudian dikatakan kepadanya: ‘Bacalah dan naiklah!’ Maka untuk setiap ayat yang dibacanya akan ditambahkan satu kebaikan,” (HR. At-Tirmizi, hadits no. 2839).

Setelah mengetahui begitu besar manfaat dan keutamaan membaca Al-Quran, sudah sepatutnya kita termotivasi untuk membacanya dalam setiap kesempatan. Tentu tidak berhenti untuk membacanya saja, persahabatan kita dengan Al-Quran harus dilanjutkan dengan mengkaji firman-firman Allah dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mari kita mulai program bersahabat dengan Al-Quran ini seraya memotivasi diri untuk terus membacanya. Bahkan jika perlu kita harus bisa menyisihkan waktu khusus untuk membacanya dan mengajarkan Al-Quran kepada keluarga dan orang-orang di sekeliling kita. Seperti yang diajarkan Rasulullah Saw.: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya,” (HR. Bukhari).

Akhirnya, semoga di bulan penuh rahmat ini kita senantiasa mendapat bimbingan dari Allah ‘Azza wa Jalla untuk tampil sebagai pribadi yang lebih mencintai Al-Quran, sehingga mampu meresapi makna yang terkandung di dalamnya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.

Wallahu A’lam bish Shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here