Masa Keemasan Islam

11621
The Muslim Golden Age

Muslim Obsession – Ada saat dalam sejarah dunia, masa di mana Islam berdiri dalam posisi yang di atas segalanya. Kekaisaran Islam adalah yang paling megah dan berkuasa di dunia. Kemudian menghasilkan cendekiawan, penguasa, ilmuwan, arsitek dan warga ilmuwan terbesar yang berkembang di semua bidang kehidupan.

Tidak lama kemudian kita keluar dari masa itu dan akibatnya itulah yang membuat kita menjadi bangsa yang salah paham dan tertinggal. Hari ini kita kembali menggali sejarah Masa Keemasan umat Islam. Umat ​Islam pada masa modern sekarang, mungkin tidak menyadari berapa banyak hal, benda-benda dan konsep, yang sebenarnya dibawa oleh nenek moyang kita yang warisannya seharusnya kita jaga dan kembangkan.

Tapi selama ribuan tahun, nama-nama Muslim yang hebat itu menghilang. Kemudian oleh orang-orang Eropa yang pandai mengambil peluang, melihat ini sebagai sebuah kesempatan. Maka dengan senang hati mereka mengklaim.

Orang-orang Eropa mengembangkan penemuan-penemuan Muslim terdahulu, lalu dari sana menjadikan bangsa Eropa berkembang, menjadi negara maju yang sukses. Dulu, memang benar Muslim sempat menguasai Spanyol, Afrika Utara, Timur Tengah, dan sebagian besar Asia Tengah.

Nabi Muhammad Saw. mewajibkan pendidikan bagi muslim atau muslimah. Bahkan, pernah dikatakan ,”Tuntutlah ilmu meski harus ke Negeri China.” Pada masa itu, China dianggap sebagai negara terjauh yang tercatat. Ketika Nabi Saw. mengatakan hal ini, beliau mendorong umat Islam untuk mencoba segala sesuatu yang mereka miliki untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Maka dari perintahnya itu, didirikanlah pusat pembelajaran di Baghdad, Damaskus, Kairo, dan Cordoba. Pusat pembelajaran dan studi ini kemudian dijadikan model universitas Eropa.

Allah Swt. juga memerintahkan hamba-Nya untuk merenung dan melihat keajaiban di alam semesta agar manusia mengerti. “Dan di bumi ada tanda-tanda pasti iman. Dan di dalam dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak melihat?” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 20-21).

Orang-orang Islam pada waktu itu sangat haus akan pengetahuan dan keingintahuan tentang apa yang telah Allah sembunyikan untuk mereka di bumi dan di semua ruang dan waktu.

Hal itu membuat para ilmuwan Muslim menetapkan bahwa dunia ini bulat pada abad ke-9. Saat itu, para ekspedisi Muslim mulai belajar bagaimana menavigasi dengan melihat bintang-bintang. Penggunaan alat navigasi dan peramalan cuaca adalah keahlian kaum Muslimin. Dengan mempelajari bintang-bintang, mereka membuat kalender dan menentukan waktu shalat.

Obat modern juga berakar pada zaman keemasan itu. Dokter Muslim juga mendirikan rumah sakit pertama di dunia, yang awalnya berdekatan dengan masjid. Selain itu, ada kafilah rumah sakit yang membawa perawatan medis ke masyarakat di desa-desa. Lalu berevolusi menjadi kendaraan yang hari ini kita sebut ambulans.

Al-Khwarizmi diberi gelar “Bapak Aljabar”. Kata Aljabar itu berasal dari salah satu bukunya. Al-Khwarizmi juga ilmuwan muslim yang memperkenalkan konsep angka “0” dalam matematika dan mulai menggunakannya untuk perhitungan sampai saat ini.

Ibnu Sina yang biasa dikenal sebagai Avicenna masih merupakan ilmuwan paling terkenal dan berpengaruh dalam bidang kedokteran. Canon of Medicine adalah bukunya yang paling terkenal yang berisi ringkasan semua pengetahuan medis pada masanya.

Bukunya digunakan sebagai buku panduan di universitas kedokteran selama 500 tahun setelah dia menuliskannya. Karyanya tentang optik sangat fenomenal. Dia telah menulis 450 buku, sayangnya hanya 240 dari buku-buku ini yang bisa bertahan. Dia adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom, dan banyak lagi.

Orang-orang Islam percaya bahwa hanya Allah yang bisa menciptakan sesuatu yang hidup. Maka mereka beralih mempelajari bentuk dan pola yang ditemukan di alam. Dari sana, mereka menciptakannya kembali dengan menggunakan geometri.

Seni cemerlang dari bentuk geometris dan pola arabesque ini digunakan untuk menghiasi berbagai objek dari barang-barang setiap hari seperti piring dan tempat lilin hingga tempat berskala besar seperti masjid dan istana.

Arabesque adalah metode seni yang menggunakan alat dasar seperti kompas untuk membuat seni abstrak simetris. Di mana saat ini biasa digunakan untuk menghiasi masjid, tembikar, dan tekstil.

Kaligrafi adalah seni menulis dengan indah yang diciptakan umat Islam. Mereka menganggap firman Allah bila ditulis harus secantik mungkin. Untuk alasan ini, mereka hanya akan membiarkan ahli kaligrafi paling profesional untuk menulis nama dan ayat Allah dari Al-Quran, di bangunan dan tempat yang berbeda.

Hari ini, kaligrafi diajarkan di universitas sebagai mata pelajaran. Sumbangan umat Islam ke seluruh wilayah di dunia tak terhitung banyaknya. Kita berhutang banyak kepada mereka.

Namun tentunya, hal ini memberi kebanggaan untuk kita umat Islam. Kita adalah umat yang memiliki warisan yang indah, kaya dan cerdas. Umat Islam memiliki kebanggaan, kemuliaan dan rasa hormat.

Pertanyaannya adalah sebagai Muslim, apa yang telah kita perbuat? dan apa yang bisa kita lakukan untuk kembali menuju masa keemasan itu hari ini?

(Vina – Sumber: Saudigazette)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here