Masa Depan Anak-Anak Yatim di India Sudah di Ujung Tanduk

477

Muslim Obsession – Terlepas dari jaminan pemerintah India untuk memberikan makanan dan pendidikan gratis kepada anak-anak yatim piatu akibat pandemi COVID-19 di seluruh negeri, mayoritas terus menghadapi masa depan yang tidak pasti setelah kehilangan salah satu atau kedua orangtua di tengah gelombang kedua pandemi.

Dalam laporan baru-baru ini, Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak (NCPCR) mengatakan bahwa 3.621 anak yatim kehilangan kedua orangtuanya karena penyakit tersebut, sementara lebih dari 26.000 kehilangan satu orang tuanya.

“Kami masih dalam proses mengumpulkan data, tetapi melihat angka awal, terlihat suram,” kata seorang pejabat NCPCR kepada Arab News, Selasa (15/6/2021).

“Tantangannya adalah menjangkau mereka dan memberikan semua dukungan,” tambahnya.

Shainza Sadat (12) kehilangan ibunya karena COVID-19 pada minggu ketiga April di ibu kota, New Delhi, setelah keluarganya gagal menemukan tempat tidur rumah sakit.

“Hidup sekarang sulit tanpa kehadiran ibu saya,” Sadat mengatakan kepada Arab News, menambahkan: “Semuanya sudah mapan. Sistem pendukung utama kami telah hilang.”

Ayahnya Anwar mengatakan bahwa sejak kematian istrinya, “keluarga bagai tanpa jangkar.”

Dia menambahkan: “Pandemi telah mengejutkan kami. Tidak mudah membesarkan seorang putri berusia 12 tahun seorang diri tanpa dukungan ibunya.”

Gelombang kedua pandemi di seluruh India awal tahun ini merenggut lebih dari 300.000 jiwa dan mendatangkan malapetaka di kota-kota dan desa-desa di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu.

Setelah kehilangan ayah mereka karena COVID-19 akhir tahun lalu, Shatrudhan Kumar, 13, dan saudara lelakinya yang berusia tujuh tahun, dari distrik Jehanabad di negara bagian Bihar timur, juga kehilangan ibu mereka karena penyakit itu pada bulan April.

Pemerintah Bihar telah mencatat 48 kasus anak kehilangan kedua orang tuanya dan 1.400 kasus kematian orang tua tunggal akibat COVID-19.

“Saya ingin belajar, tetapi sekarang menjadi tantangan untuk hidup tanpa dukungan apa pun,” kata Kumar kepada Arab News.

“Kami tinggal bersama kerabat kami, tetapi berapa lama kami bisa bergantung pada mereka?” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here