Mahfud MD: Tidak Benar Pemerintah Bersikap Islamophobia

808

Kediri, Muslim Obsession – Menko Polhukam Mahfud MD menampik tudingan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo bersikap Islamophobia.

“Siapa bilang pemerintah anti islam? Pejabat kita itu mayoritas muslim, dan rajin beribadah. Perlu dicatat juga, tidak ada Islamophobia di Indonesia,” tegas Mahfud.

Penegasan tersebut disampaikan Mahfud pada acara Halaqoh Kebangsaan di pondok pesantren Al-Amin, Ngasinan, Kediri, Sabtu (21/12).

Acara tersebut juga diikuti tokoh Nahdlatul Ulama, pimpinan Ormas Islam, dan para santri milenial se-Jawa Timur.

Mahfud menegaskan, saat ini umat Islam bebas menjalankan ibadah dan aktivitas keagamaan, tidak ada penindasan seperti jaman kolonial.

“Justru saat sekarang kita sedang dalam proses menghilangkan phobi,” ujarnya.

Umat Islam bebas mengikuti kontestasi politik, dan sudah menduduki pos penting pemerintahan dari bupati bahkan sampai presiden.

“Tidak ada hambatan sama sekali,” tandasnya.

Mahfud menambahkan, situasi saat ini justru cukup menggembirakan, dimana pejabat publik berani secara terang-terangan menunjukan identitas keislamannya. Kantor-kantor pemerintah juga memiliki masjid dan secara rutin menggelar aktivitas keagamaan.

Mahfud lantas bercerita pengalamannya mendampingi Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT ASEAN plus, di Taiwan. Saat waktu zhuhur tiba, Jokowi meminta izin meninggalkan rapat untuk shalat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani disebutnya juga rajin berpuasa Senin-Kamis. “Ketika rapat kabinet, Bu Sri Mulyani sering izin tidak ikut makan karena sedang puasa,” tutur Mahfud.

Hal itu menunjukkan bahwa tuduhan pemerintah tidak pro islam sama sekali tidak benar. “Hilangkan narasi dan pembentukan opini seolah-olah ada penindasan terhadap umat Islam,” imbau Mahfud.

“Mari kita jaga dan rajut persatuan dalam perbedaan agar kehidupan berbangsa terus harmonis,” tambahnya.

Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren Al-Amin Kediri, KH Anwar Iskandar, menyambut gembira kedatangan Mahfud MD yang disebutnya sebagai seorang santri yang cerdas dan amanah.

Gus War, demikian panggilan akrab KH Anwar Iskandar, menyatakan tekadnya untuk terus menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan ideologi Pancasila.

“Jika ada pihak-pihak yang berupaya mengubah dasar negara, kami siap berdiri di depan menjaganya,” ujar Gus War yang disambut tepuk tangan gemuruh para santri. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here