MuslimObsession.com – Siapa yang tak ingin menjadi penghafal Al-Quran? Atau, jika dirinya merasa tak mampu, siapa pula yang tak ingin keturunannya kelak menjadi penghafal Al-Quran?
Rasa-rasanya, setiap orang yang beriman pastilah memiliki keinginan untuk selalu bisa berinteraksi dengan Al-Quran. Terlebih lagi jika bisa ia menjadi penghafal Al-Quran. Jika bukan dirinya, tentu ia ingin ada di antara anak atau cucunya menjadi seorang hâfidzul quran (penghafal Al-Quran).
Itulah cita-cita yang seyogianya ada pada diri setiap mukmin. Terutama jika menilik besarnya keutamaan orang yang menghafal ayat-ayat Allah ‘Azza wa Jalla tersebut. Keutamaan dari Allah yang mengalir kepada setiap penghafal Al-Quran jika ia ikhlas karena Allah. Ia tidak menampakkan kebisaannya itu untuk mengharapkan pujian dari selain Allah.
Ya, Allah memberikan banyak keutamaan bagi para penghafal Al-Quran, baik di dunia maupun di akhirat. Lalu, apa saja keutamaan yang dimaksud? Berikut ini adalah beberapa keutamaan bagi para penghafal Al-Quran.
Pertama, seorang hâfidz didahulukan untuk menjadi imam ketika shalat berjamaah. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yang paling berhak jadi imam adalah yang paling banyak hafalan Al-Quran-nya. Jika dalam hafalan Al-Quran mereka sama, maka didahulukan yang paling paham dengan sunnah…dan seseorang tidak boleh menjadi imam di wilayah orang lain’,” (HR. Ahmad 17526, Muslim 1564, dan yang lainnya).
Dalam riwayat lainnya, Ibnu Umar bercerita, “ketika para muhajirin pertama tiba di Quba, sebelum kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang menjadi imam mereka shalat adalah Salim mantan budak Abu Hudzaifah. Dan beliau adalah orang paling banyak hafalan Qurannya,” (HR. Bukhari 660).
