Lebah Terlatih Bisa Deteksi Virus Corona

540
Lebah Madu

Muslim Obsession – Lebah yang dilatih oleh para peneliti di Belanda dapat mengidentifikasi sampel yang terinfeksi COVID-19, sebuah temuan yang dapat mempersingkat waktu tunggu untuk hasil tes menjadi hanya beberapa detik. Lebah sudah memiliki indra penciuman yang luar biasa tajam, fitur yang digunakan para peneliti.

Untuk melatih lebah, para ilmuwan di laboratorium penelitian bio-veteriner di Universitas Wageningen memberi mereka air manis sebagai hadiah setelah menunjukkan sampel yang terinfeksi COVID-19. Mereka tidak akan mendapat hadiah setelah diperlihatkan sampel yang tidak terinfeksi.

“Setelah terbiasa dengan sistem tersebut, lebah dapat secara spontan menjulurkan lidah mereka untuk menerima hadiah saat diberikan sampel yang terinfeksi,” kata Wim van der Poel, seorang profesor virologi yang mengambil bagian dalam proyek tersebut.

Baca Juga: Gawat! Penggunaan Pestisida Bisa Bikin Lebah Insomnia

“Kami mengumpulkan lebah madu normal dari peternak lebah dan kami menempatkan lebah di tali pengaman,” katanya.

“Segera setelah memberikan sampel positif, kami juga memberi mereka air gula. Dan yang dilakukan lebah adalah mengulurkan belalai untuk mengambil air gula,” ucapnya, dilansir Daily Sabah, Jumat (7/5/2021).

Memanjangkan lidah lebah yang seperti jerami untuk minum adalah konfirmasi dari hasil tes virus corona yang positif, menurut para peneliti.

Diperlukan waktu berjam-jam atau berhari-hari untuk mendapatkan hasil tes COVID-19, tetapi lebah merespons dengan cepat. Metodenya juga murah, berpotensi membuatnya berguna untuk negara-negara di mana tes langka, kata mereka.

Tetapi Dirk de Graaf, seorang profesor yang mempelajari lebah, serangga, dan imunologi hewan di Universitas Ghent di Belgia, mengatakan dia tidak melihat teknik yang menggantikan bentuk pengujian COVID-19 yang lebih konvensional dalam waktu dekat.

“Itu ide yang bagus, tapi saya lebih suka melakukan tes menggunakan alat diagnostik klasik daripada menggunakan lebah madu untuk ini. Saya pecinta lebah, tapi saya akan menggunakan lebah untuk tujuan lain daripada mendeteksi COVID-19,” kata dia.

Teknik “mengendus serangga” telah secara efektif diuji oleh Departemen Pertahanan AS untuk mendeteksi bahan peledak dan racun pada tahun 1990-an, kata De Graaf.

Ngengat, lebah, dan tawon digunakan “untuk tujuan keamanan guna mendeteksi bahan peledak serta untuk diagnosis medis,” tuturnya.

Tetapi terlalu sedikit yang diketahui tentang pengujian Wageningen untuk menentukan keefektifan sebenarnya, katanya, meskipun dia terbuka dengan gagasan pengujian lebah yang memberikan indikasi penyakit ketika tes PCR tidak tersedia.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here