Muslim Obsession – Kaum muslimin yang saat ini tengah menjalankan ibadah haji di tanah suci, pasti semuanya menginginkan hajinya diterima oleh Allah Swt. atau menjadi haji yang mabrur.
Ingin haji kita menjadi mabrur, memang tidak bisa diraih hanya dengan meminta doa dari sanak saudara. Untuk bisa mencapai itu semua, tentu juga tidak cukup hanya dengan banyak berdoa, tentunya ada beberapa langkah yang harus dilakukan jamaah haji dalam mencapai haji yang mabrur.
Haji mabrur menurut bahasa artinya baik, suci, bersih, atau bisa juga berasal dari kata maqbul yang artinya diterima. Sedangkan menurut Imam Nawawi, mabrur memiliki arti, haji yang tidak dikotori oleh dosa, atau haji yang diterima Allah Swt, yang tidak ada riya, tidak ada rafats dan tidak ada fusuq.
Dalam riwayat al-Hakim juga dijelaskan pendapat Ibnu Abbas sebagai berikut:
الرَّفَثُ : الْجِمَاعُ , وَالْفُسُوقُ : السِّبَابُ ، وَالْجِدَالُ : أَنْ تُمَارِيَ صَاحِبَك حَتَّى تُغْضِبَهُ.
Artinya: “Rafats adalah bersetubuh atau berhubungan seks, fusuq adalah mencaci, sedangkan jidal adalah mendebat atau berbantahan dengan saudaramu sampai membuatnya marah.”
Berikut ini beberapa usaha yang bisa kita lakukan umat muslim agar menjadi haji mabrur:
Pertama, niat yang tulus.
Semua ibadah pasti didasari dengan niat. Begitu juga ibadah haji. Bukan semata dengan niat untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya, apalagi untuk mendapat pujian dari sesama manusia, melainkan dengan niat ikhlas tulus hanya untuk beribadah karena Allah Swt. Biarkanlah urusan pahala dan soal haji mabrur atau tidak, semuanya kita serahkan pada Allah Swt.
Kedua, menggunakan harta yang halal sebagai bekal berangkat haji. Sebesar apapun keinginan kita untuk segera berangkat haji, perhatikanlah dari mana harta yang akan kita gunakan sebagai bekal. Itu adalah hal penting untuk menuju haji mabrur.
Jangan sampai mengabaikan poin yang satu ini. Lebih baik bersabar sedikit lagi daripaa harus menggunakan harta yang tidak halal. Dengan menggunakan harta yang halal sebagai bekal berangkat haji, maka akan menjadi berkah untuk kita.
Ketiga, yaitu melaksanaan ibadah haji sesuai dengan syariatnya. Ada rukun, wajib, dan sunnah haji. Ikutilah berbagai syariat tersebut dan jangan sampai menggampangkan. Mungkin ada syariat yang jika tidak dilaksanakan hanya berakibat denda. Tapi, demi menggejar gelar haji mabrur, alangkah baiknya kita usahakan memenuhi semuanya.
Keempat, setelah menunaikan ibadah haji, kita jangan cepat merasa sempurna. Kita juga harus terus istiqomah untuk meningkatkan kualitas pribadi dan ibadah kita kepada Allah Swt.
Semoga bermanfaat. (Way)