Perbanyak Shalat Sunnah
Shalat menjadi cara bagi orang beriman untuk keluar dari setiap musibah yang menimpanya. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 45 Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,” (QS. Al-Baqarah: 45)
Kita dapat bercermin dari kisah seorang ahli ibadah bernama Juraij. Saat ia kena tuduhan berzina, Juraij berwudhu lalu melaksanakan shalat. Setelah itu ia bertanya kepada bayi hasil zina tersebut tentang siapa bapaknya. Atas izin Allah, bayi itu menjawab bahwa bapaknya adalah si penggembala kambing. Hadits ini disebutkan dalam shahih Al-Bukhari.
(Baca: Kisah Juraij dan Terkabulnya Doa Jelek Orangtuanya)
Al Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah dalam kitab Fathul Bari berkata, “Di dalam hadits terdapat pelajaran bahwa sikap kembali kepada Allah Taala dalam perkara-perkara genting adalah dengan cara menghadap kepadanya di dalam shalat.”
Perbanyak Mengingat Allah
Setiap orang yang terkena musibah dapat dipastikan hatinya akan gelisah, jauh dari ketentraman. Wajahnya muram dan pikirannya pun kalut karena berpikir keras bagaimana keluar dari musibah tersebut.
Dalam kondisi demikian, Islam mengajarkan agar kita berdzikir untuk mengingat Allah ‘Azza wa Jalla. “Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah–lah hati menjadi tenteram,” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28).
Besarnya kebutuhan manusia terhadap rasa aman, nyaman, dan tenteram menunjukkan betapa besar peran dzikir bagi manusia.
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Di dalam hadits terdapat beberapa faidah… menahan musibah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah Taala, dan juga mengerjakan beberapa macam ketaatan.”